Hal ini berdasarkan hasil studi Audi dengan bantuan lembaga riset pasar Ipsos dengan mewawancarai 21.000 orang di sembilan negara di tiga benua.
Baca juga: Kata Menperin Soal 'Mobil Hantu' Wuling |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Studi ini lebih dari sekadar tambahan yang diterima untuk pengetahuan kita tentang fenomena mengemudi otonom," kata Dr. Luciano Floridi, profesor Filsafat dan Etika Informasi dan direktur Lab Etika Digital, Universitas Oxford, dan anggota jaringan ilmiah dari Audi.
![]() |
Hasil penelitian juga menyebutkan bahwa sebagian besar orang bersedia untuk mencoba mobil otonom (AV), tetapi hanya setelah mobil diuji dengan benar dan tester memiliki pengetahuan tentang kemampuan mobil self-driving.
Sebagian besar dari responden mempertimbangkan untuk mengendarai mobil self-driving, asalkan dapat mengambil kendali jika diperlukan.Hasil lainnya, penelitian juga menyebutkan mobil otonom bisa menjadi trendsetter dalam gaya hidup.
"Dalam perjalanan ke sana (penyempurnaan mobil otonom), di samping pengembangan teknis, sangat penting untuk meyakinkan orang. Studi ini memberi kami wawasan yang berbeda tentang di mana orang-orang berdiri dalam kaitannya dengan mengemudi secara otonom dan bagaimana kami dapat membangun harapan yang cocok tentang teknologi baru di masyarakat. " kata Kepala Mengemudi Otomatis Audi, Thomas Muller.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!