Mobil Listrik Minim Sparepart, Bengkel Bakal Sepi?

Mobil Listrik Minim Sparepart, Bengkel Bakal Sepi?

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 26 Sep 2019 09:24 WIB
Foto: M Luthfi Andika
Jakarta - Tidak dipungkiri, bisnis aftersales atau layanan purnajual menjadi salah satu andalan utama di industri otomotif. Bisnis layanan aftersales tetap bertahan karena mobil konvensional dengan mesin pembakaran dalam perlu perawatan berkala untuk kebutuhan mengganti oli mesin, oli transmisi, filter oli, dan banyak lainnya.

Tapi seiring mendekatnya era kendaraan ramah lingkungan, muncul persepsi jika bisnis aftersales akan menemui senjakalanya. Sebab kendaraan ramah lingkungan berbasis mesin listrik diketahui minim komponen mekanikal dan tidak memerlukan perawatan berkala yang rutin tiap bulan atau kelipatan interval.


Menanggapi hal tersebut, Head of After Sales Marketing & Development Dept. MMKSI Ronald Reagan, mengatakan bisnis aftersales akan tetap eksis di era kendaraan listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena mobil listrik yang membedakan hanya sumber atau asal tenaga penggerak mobilnya, tapi terkait dengan proses maintenance-nya, periodical service-nya itu still follow (tetap mengikuti) dengan existing yang sekarang," kata Ronald, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Ditegaskan Ronald, bisnis aftersales tetap berjalan, mengingat tidak semua mobil listrik berbasis baterai.


"Mobil listrik juga butuh maintenance, butuh sparepart. Dan untuk mobil listrik sendiri kan sebenarnya dibagi beberapa kriteria, ada yang full EV, ada yang PHEV, ada yang Hybrid. Untuk yang PHEV dan Hybrid kan ada motor konvensionalnya juga untuk maintenance. Jadi butuh oli mesin dan filter oli juga," terang Ronald.

Sekadar informasi, saat ini Mitsubishi sendiri sudah memiliki satu model mobil ramah lingkungan berbasis Plug in Hybrid, yakni Outlander PHEV.


(lua/dry)

Hide Ads