PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang tentunya juga akan membangun infrastruktur kendaraan listrik siap menerima kerja sama swasta dalam membangun SPKLU.
"Kalau misal mobil udah banyak kayak SPBU nanti, swasta mau bikin juga bisa. Kayak Pertamina ada tipe 31 dan 34 seperti itu ke depannya," ujar Senior Manager General Affairs PLN UID Jakarta Raya Tris Yanuarsyah di sela-sela persiapan konferensi pers Jakarta E-Prix di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/9/2019) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati sudah dapat memasok daya SPKLU untuk pihak ketiga, Tris belum melihat keuntungan investasinya saat ini masih berjalan lambat. Alasannya tentu sudah jelas karena kebutuhan SPKLU yang masih sedikit dari volume mobil listrik itu sendiri.
"Yang punya mobil aja baru seberapa sekarang. Kalau kita invest kapan kembalinya," lanjut Tris.
Baca juga: PLN Jamin Ketersediaan Listrik Formula E |
Saat ini PLN sedang menggodok standarisasi dari sebuah SPKLU. Namun tantangan utama infrastruktur ini menurut Tris ada pada ekosistem mobil listrik. Sementara itu PLN menyatakan sanggup memenuhi kebutuhannya.
"Kita sekarang lagi ngerancang standarisasinya seperti apa. SPKLU itu seperti apa. Daya tersedia sekarang, tantanganya yang punya mobil belum seberapa," pungkasnya.
Berbicara mengenai tarifnya pun masih belum ada ketetapan pasti. Namun, Tris memperkirakan biaya pengisian daya kendaraan listrik di SPKLU diperkirakan sebesar Rp 2.400 per kWh.
"Belum ditetapkan untuk ini, kisaran sekitar Rp 2.400 per kWh, tapi kan belum ditetapkan juga," tutupnya.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah