Hal ini sempat dikemukakan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP M Nasir yang tertangkap Sistem Electronic-Traffic Law Enforcement (E-TLE).
"Jumlah terbesar pelanggaran E-TLE sampai saat ini adalah pelanggaran rambu dan marka, kedua adalah pelanggaran gage, yang ketiga adalah pelanggaran (tidak mengenakan) seat belt," urai Nasir beberapa waktu yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Memilih Car Seat untuk Bayi Anda |
Kelalaian tidak menggunakan sabuk pengaman rupa-rupanya tidak hanya terjadi di Indonesia.
Mengutip dari laporan BBC, di Inggris yang dikenal sebagai tempat aman mengemudi di Eropa, sebanyak 27 persen dari 787 pengemudi atau penumpang yang meninggal di tahun 2017 karena tidak menggunakan seat belt.
Disebutkan dari jumlah tersebut kebanyakan adalah usia yang masih produktif, berkisar antara 17 - 34 tahun. Rentang umur tersebut lebih rentan dan memiliki kebiasaan menggunakan sabuk pengaman terendah, serta dikombinasikan dengan tingkat kecelakaan tertinggi.
Temuan lain, dari Departemen Transportasi di Inggris menyatakan orang dewasa yang tidak menggunakan seat belt karena alasan lupa dan beberapa orang mengatakan tidak nyaman. Sementara yang lainnya menyebut tergantung jarak perjalanan, misalnya akan menggunakan ketika menempuh rute yang panjang, di jalan raya, dan tempat asing.
Juru Bicara Keselamatan Berkendara RAC, Pete Williams menyebut alasan lain karena pengguna mobil merasa aman selama berada di dalam mobil tanpa menggunakan sabuk pengaman.
"Pengemudi pada umumnya juga mungkin berasa lebih tertutup dan kurang berisiko karena tingkat fitur keselamatan di mobil mereka. Seperti kantung udara, pengereman otomatis, dan perlindungan benturan samping," ujar Pete Williams.
Lebih lanjut, Ian Reagan, seorang psikolog dan analis penggunaan seat belt dari Insurance Institute for Highway mengatakan ditemukan pandangan salah kaprah dari penumpang mobil.
"Salah satu kesalahpahaman terbesar adalah bahwa orang benar-benar percaya bahwa mereka lebih aman di kursi belakang dari pada kursi depan," kata Ian Reagan seperti dikutip dari New York Times.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa penumpang kursi belakang yang tidak menggunakan seat belt memiliki risiko tiga kali lebih besar mengalami cedera fatal, ketimbang mereka yang memakainya," kata Ian.
(riar/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah