. Akhirnya mobil ini diperbarui setelah meluncur tiga tahun lalu.
Namun, pembaruan pada Calya-Sigra ini memang bersifat minor. Perubahannya cuma di bagian eksterior dan interior, sementara mesin tetap tak berubah.
Calya-Sigra facelift ini diluncurkan Senin (16/9/2019) kemarin. Daihatsu lebih dulu meluncurkan Sigra pada pagi hari di Tangerang, sementara Toyota Calya menyusul diluncurkan siang hari di Jakarta.
Disebutkan, perubahan Calya-Sigra ini sudah disesuaikan dengan permintaan konsumen. Hasil survei menyebutkan konsumen menginginkan Calya-Sigra dengan tampilan lebih segar, fitur lebih praktis dan biaya kepemilikan yang terjangkau.
Dengan pembaruan minor, harga Calya-Sigra mengalami kenaikan. Kenaikannya sampai Rp 2 juta. Apa saja yang berubah pada LCGC 7-seater yang kembar itu? Berikut ulasannya.
Perubahan memang cuma ada di bagian eksterior dan interior. Selain itu, dua mobil kembar yang mengisi segmen LCGC ini juga dibekali dengan fitur baru.
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, Calya yang telah bersolek ini dibekali beragam fitur baru seperti New LED Headlamp, New Retractable Outer Mirror (tipe G), New Front Grille Design with Dark Chrome Element, New Dark Chrome Element pada backdoor garnish, serta New Alloy Wheel Design.
 Foto: Rifkianto Nugroho |
Tidak ketinggalan, sentuhan penyegaran pada interior tak hanya mampu mewujudkan kesan makin lebih nyaman, hangat, dan lega, tapi juga meningkatkan kesan mewah, dalam berkendara dengan New Calya.
 Foto: Rifkianto Nugroho |
Penggunaan warna coklat gelap (dark brown) yang melapisi dashboard dan kursi pengemudi maupun penumpang untuk semua tipe, New Calya juga dilengkapi dengan fitur lainnya antara lain, New Touchscreen Head Unit (tipe G), New Audio Steering Switch (tipe G), New Under Seat Compartment Tray (tipe G A/T), Illumination on A/T Indicator (tipe G A/T), Driver Seat Back Pocket (tipe G), serta Front Console Box (tipe G).
Tak jauh berbeda, Daihatsu Sigra menyajikan grill, bumper, rear garnish, dan lampu depan LED baru. Perubahan juga diberikan pada desain velg 14 inci dual tone.
 Foto: Ari Saputra |
Di dalam kabinnya didominasi dua paduan warna gelap dan abu-abu muda. Pada cluster tengah knob AC tampil baru untuk memudahkan pengaturan suhu.
 Foto: Ari Saputra |
Sisi hiburan juga mengalami penyegaran dengan penyematan 2-DIN touchscreen audio. Beberapa varian juga mendapat electric retractable mirror serta bekal fitur keamanan rear parking camera.
Dengan perubahan tersebut, harga Calya-Sigra mengalami kenaikan. Tapi khusus Daihatsu Sigra tipe terbawah harganya tak berubah.
"Dari tipe D tidak naik karena tidak ada perubahan fitur. Yang tipe lain ada kenaikan karena ada penambahan fitur tidak sekadar perubahan desain. Misal touchscreen, retractable mirror. Penambahan Rp 1,5 sampai Rp 2 juta adalah penambahan fitur," terang Division Head Marketing & CR PT Astra International-Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso di kesempatan yang sama.
 Foto: Ari Saputra |
Daihatsu Sigra terbaru hadir dengan 10 varian dengan opsi pilihan warna baru Glittering Silver Metallic, Bronze Metallic, dan Orange Metallic. Berikut harga lengkap New Daihatsu Sigra:
- 1.0 D MT Rp 114.000.000
- 1.0 M MT Rp 124.400.000
- 1.2 X MT Rp 133.750.000
- 1.2 X AT Rp 146.550.000
- 1.2 X Deluxe MT Rp 139.250.000
- 1.2 X Deluxe AT Rp 152.050.000
- 1.2 R MT Rp 140.150.000
- 1.2 R AT Rp 152.950.000
- 1.2 R Deluxe MT Rp 143.950.000
- 1.2 R Deluxe AT Rp 156.750.000.
Sementara harga Toyota Calya juga mengalami kenaikan. Kenaikan harga Calya berkisar antara Rp 1 juta sampai Rp 2 juta, tergantung varian.
Berikut harga Toyota New Calya (OTR Jakarta) setelah penyegaran:
- Calya 1.2 E STD Rp 137.463.000
- Calya 1.2 E M/T Rp 140.263.000
- Calya 1.2 G M/T Rp 146.400.000
- Calya 1.2 G A/T Rp 158.400.000.
Harga Calya termurah yang semula ditawarkan mulai Rp 136,05 saat ini menjadi Rp 137,463 juta. Demikian pula varian termahalnya terkerek dari sebelumnya Rp 156,4 juta menjadi Rp 158,4 juta.
Berbeda halnya dengan Sigra. Sigra varian terendah harganya tetap dipertahankan yakni Rp 114 juta sementara sisanya naik dengan besaran Rp 1,5-2 juta. Dan varian tertinggi Sigra kini tembus Rp 156,75 juta dari sebelumnya Rp 154,75 juta.
Walaupun harga Sigra-Calya naik hingga Rp 2 juta tak lantas membuat keduanya menjadi LCGC termahal se-Indonesia. Duet Sigra-Calya itu masih lebih murah jika dibandingkan LCGC produksi PT Honda Prospect Motor, Brio Satya.
Tercantum dalam situs resminya, harga Brio dibanderol mulai Rp 143,5 juta sampai yang paling tinggi Rp 167,6 juta.
 Honda Brio Satya. Foto: PT Honda Prospect Motor |
Para produsen mobil memang tidak boleh sembarangan dalam menentukan harga LCGC ini. Mereka harus mengacu pada aturan Permenperin No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau.
Mengacu pada aturan tersebut harga jual mobil LCGC pada saat awal kemunculannya paling tinggi Rp 95 juta berdasarkan lokasi kantor pusat Agen Pemegang Merek. Namun harga itu masih bisa disesuaikan dengan melihat kondisi tertentu.
Kondisi tersebut antara lain perubahan indikator ekonomi seperti inflasi, nilai tukar rupiah dan juga harga bahan baku. Tak cuma itu penggunaan transmisi otomatis dan teknologi pengaman penumpang pun turut andil dalam penentuan harga.
Penyesuaian harga berdasarkan penggunaan teknologi transmisi otomatis maksimum sebesar 15%, sedangkan untuk penggunaan teknologi pengaman penumpang maksimum sebesar 10%.
Harga murah mobil LCGC tak lepas dari kontribusi pemasok komponen lokal yang menjadi vendor utama pembuatannya. Semakin banyak komponen lokal yang dikandung semakin besar pula biaya produksi sehingga berimbas pada murahnya penawaran harga pada konsumen.
Daihatsu Sigra dan Toyota Calya terbaru pun menjadi salah satu mobil produksi dalam negeri yang kandungan lokalnya sangat tinggi. Melalui model terbaru yang baru saja diluncurkan, Calya-Sigra yang dilahirkan di pabrik PT Astra Daihatsu Motor itu telah mengantongi TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) sebesar 94 persen. Meski begitu, mobil ini tak bisa disebut sebagai mobil nasional.
"TKDN sudah 94 persen. (Mobil nasional?) nggak boleh yang namanya penentuan mobil nasional itu bukan pihak kita. Bukan kita yang klaim dan nggak ada mobil nasional, sekarang semua sama aja," kata Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra di peluncuran New Daihatsu Sigra Summarecon Mall, Tangerang, Senin (16/9/2019).
Sisa 6 persen yang belum dihasilkan langsung dari dalam negeri adalah girboks transmisi khususnya untuk matik yang masih didatangkan langsung dari Jepang.
"Berhubungan gear masih sebagian besar dari Jepang itu yang bikin inden matik lama," ungkap wanita yang akrab disapa Amel ini.
Untuk mencapai TKDN 100 persen pun merupakan pekerjaan yang berat diterapkan di Indonesia. Untuk alih teknologi khusus girboks memerlukan investasi yang besar.
"Gear yang kita buat perlu presisi investasi mahal, volume untuk affordable 2 juta unit sekarang pasar Indonesia saja baru 1 jutaan, berarti lebih murah impor daripada bikin," terang Amel.
Kendati demikian, Amel sendiri bercita-cita untuk memaksimalkan kandungan dalam negeri pada mobil ini. Tentunya hal tersebut baru memungkinkan terjadi apabila pasar mobil Indonesia mencapai 3 juta unit setiap tahun.
"Nanti kalau pasar tumbuh baru kita bikin, mau tergantung pasarnya tumbuh. Kalau pasar Indonesia 3 juta pasti kita bikin," tukasnya.
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis