Nama terakhir yang disebut, Esemka Bima merupakan sebuah merek yang berasal dari Indonesia. Melihat lawan mobil ini sudah memiliki akar yang kuat di pasar Indonesia, Esemka perlu memikirkan rencana jangka panjang untuk bisa bertahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemain utama sekarang (Suzuki) Carry, Daihatsu sama mobil cina (DFSK Supercab) sedikit. Paling dominan Carry kedua baru Gran Max baru mobil China. Dengan ada Esemka berarti nanti ada empat silahkan aja bertarung di pasar ini," kata kata Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra saat ditemui di Serpong, Tangerang, Senin (16/0/2019).
Bagi wanita yang disapa Amel ini melihat Esemka bukanlah ancaman, melainkan sebuah pemicu lahirnya persaingan sehat untuk memberikan yang terbaik. Pada akhirnya konsumen sendiri yang menentukan pilihan mereka dalam memilih mobil pickup.
"Nanti kustomer yang memilih yang mana, sekarang dominan Suzuki. Ini bukan ancaman," kata Amel.
Baca juga: Hadirnya Esemka di Mata Toyota |
Ia berpendapat Esemka perlu mempersiapkan rencana matang untuk menjaga pasarnya dan bertahan hidup. Hal utama yang ia tekankan adalah perihal pelayanan purna jual serta ketersediaan suku cadang.
"Pada dasarnya indusri mobil nafasnya mesti panjang. Ibarat pelari bukan sprinter tapi maraton. Kalau putus ditengah jalan gimana, karena beli mobil dipake nggak setahun dua tahun. Bisa 10-20 tahun di Indonesia. Selama pemakaian itu butuh bengkel, butuh perawatan, butuh sparepart. Bisa beratahan kalau dia memperhatikan ini," pungkasnya.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah