"Dalam konteks ini, Pemda DKI Jakarta, Gubernur dan Kepala Dinas Perhubungan nggak usah galau. Jika ada kesan dikejar atau ditekan oleh kelompok masyarakat yang mungkin merasa terganggu dari adanya perluasan kebijakan ganjil-genap," terang Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Safrudin, di Jakarta, Kamis (12/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu kegalauan tadi jangan dimanifestasikan dengan mengatakan bahwa, 'saat ini kualitas udara harusnya langsung meningkat'. Nggak begitu ya, ini kan belum jadi bukti. Perlu waktu 3 bulan, untuk mengevaluasi kebijakan perluasan ganjil-genap ini," lanjut pria yang akrab disapa Puput.
Dikatakan Puput, perluasan ganjil-genap bisa efektif menurunkan tingkat pencemaran udara di DKI Jakarta.
"Prediksi saya, tingkat polusi udara di Jakarta bisa turun 28 sampai 46 persen dengan adanya perluasan ganjil-genap ini," jelasnya.
(lua/ddn)
Komentar Terbanyak
Gara-gara Mobil Listrik, 60 Persen SPBU Sampai Tutup
Tarif Parkir di Jakarta Mau Naik, Segini Bedanya dengan Kota Lain
Viral Reaksi Valentino Rossi saat Marquez Jatuh