Mesin Mitsubishi digunakan sebagai jantung dari mobil pertama Proton yang meluncur tahun 2013, hingga akhirnya Proton bisa membuat mesin sendiri.
Selain Mitsubishi, Proton juga diketahui pernah menggunakan mesin dari Renault dan Citroen pada mobilnya, hingga akhirnya bisa berdikari membuat mesin sendiri yang dinamakan CamPro. Mesin ini diciptakan Proton bersama dengan merek Lotus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
VinFast pada model SUV dan sedannya justru mengusung rangka dan mesin 2.0L dari BMW Seri 5. Sementara untuk platform, sedan Lux A2.0 mengambil dari BMW Seri 5 dan SUV-nya memboyong basis X5.
Baca juga: Mobil Vietnam Siap Jegal Jepang |
Pinjam-meminjam platform dan mesin dalam dunia otomotif ini disebut Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto sebagai hal biasa. Menurutnya banyak juga pabrikan yang di awal memproduksi mobilnya justru meminjam teknologi merek lain.
"Option lain (membuat merek nasional) kita bisa membeli teknologi, membayar tentunya dan membuat mobil tersebut dengan merek nasional. Kan bisa kayak Proton beli teknologi dari Mitsubishi, Hyundai juga dari begitu dari Mitsubishi," ungkap Jongkie saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu.
Soal pinjam-meminjam teknologi dalam dunia otomotif ini kembali ramai diperbincangkan ketika PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) meluncurkan mobil pertamanya pick-up Esemka Bima. Wujudnya yang mirip dengan mobil merek China Changan, membuat Esemka dituding hanya sekadar menjiplak.
Namun Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan antara PT SMK dan merek China punya kerja sama, sehingga pertukaran platform wajar adanya.
![]() |
"Ya kan kalau mobil itu multisource multiplatform kan itu biasa. Kita nggak bisa bilang ini cuma jiplak, dibikin di mana juga, jadi itu biasa," ungkap Airlangga.
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah