Esemka Tegaskan Bukan Mobil China

Round-Up

Esemka Tegaskan Bukan Mobil China

Dina Rayanti - detikOto
Senin, 09 Sep 2019 07:40 WIB
Esemka Tegaskan Bukan Mobil China
Foto: Istimewa/Setpres
Jakarta - Sejak meluncur pertama kali pada Jumat (6/9/2019) mobil Esemka masih terus diperbincangkan. Yang paling santer, Esemka dituding hanya sekadar merebadge alias mengganti emblem mobil China. Hal itu lantaran desain pick-up perdana Esemka mirip dengan mobil China bernama Changan MD021, begitupula dengan spesifikasinya.

Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi sebagai penggarap Esemka pun telah menepis tudingan tersebut. Apa katanya? Simak selengkapnya dalam rangkuman berita otomotif terpopuler sepanjang akhir pekan.
Esemka akhirnya muncul ke permukaan dan siap bersaing di industri otomotif Indonesia. Namun karena dinilai banyak kesamaan dengan mobil di China, banyak yang mengatakan Esemka di Indonesia hanya ganti logo saja alias mobil China.

Meski demikian, orang nomor satu Esemka yakni, Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) Eddy Wirajaya, mengatakan hal itu tidaklah benar. Karena Esemka benar-benar ingin serius bermain di industri otomotif Indonesia.

"Cuma ganti emblem dari mobil China? Lalu buat apa kami kerja sama dengan para supplier, buat apa kami kerja sama. Kami bekerja sama dengan mereka, seperti ban, pelek, knalpot, sasis kargo," kata Eddy beberapa waktu lalu kepada detikcom.

Eddy kembali menegaskan Esemka tidak main-main di Indonesia. "Kalau kita ganti emblem, ngapain kita bangun insfrastruktur ini (mendirikan pabrik-Red)," ucap Eddy.

Seperti pemberitaan detikcom sebelumnya, Direktur PT SMK, Joko Sutrisno, menjelaskan pabrik Esemka di Boyolali memiliki luas hingga 11,5 hektar.

"Luas pabrik 11, 5 hektar, yang sudah terbangun test road, lintasan, stok yard, dan luas bangunan 26.000 meter. Untuk mesin bensin dan diesel, masing-masing dengan testnya, selain itu kami memiliki fasilitas monocoque dengan testnya, perakitan sasis dan kabin," ujar Joko.

"Selain itu kami juga memiliki test/uji secara stastik. uji break, suspensi, struktur bodi, headlamp. Kemudian kita memiliki test drive, jalan berlubang, turun naik, semuanya. Dan kita sudah dinyatakan layak menjadi pabrik mobil, menurut Kemenperin No. 34 2017," tambahnya.

Baru juga berumur dua hari mobil merek Esemka sudah diterpa banyak isu tak sedap. Yang paling santer, Esemka disebut sebagai jiplakan mobil China. Hal itu lantaran wajah Esemka yang mirip dengan mobil China.

Esemka BimaEsemka Bima Foto: Jokowi jajal mobil Esemka (Andhika Prasetia/detikcom)

Pun demikian saat SMK meluncurkan mobil perdananya pick-up Bima. Bima disebut punya tampilan identik dengan pick-up merek China Changan MD201.

PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) sebagai produsen Esemka jauh sebelum mobil perdananya muncul sudah menampik tudingan akan menjiplak merek China.

"Kalau kita ganti emblem, ngapain kita bangun infrastruktur ini (mendirikan pabrik)," ungkap Presiden Direktur PT SMK Eddy Wirajaya beberapa waktu lalu.

Tudingan Esemka hanya sekadar menjiplak tak habis sampai di situ. Tudingan lain justru disematkan pada SUV berlapis antipeluru yang dipajang Esemka bersamaan dengan peluncuran pick-up Bima. SUV tersebut memiliki bentuk mobil asal Swedia Volvo XC90. Namun jika diperhatikan, emblem di depan justru bertuliskan 'Moose'.

Sementara di bagian belakang tak ada tulisan Volvo, melainkan penanda 'Armored by Esemka'. Tulisan Volvo justru tampak di bagian setir tengah. Sayang, pintu mobil tak bisa dibuka sehingga tidak bisa terlihat dari dekat detail mobil khususnya di bagian interior.

SUV berlabel 'Armored by Esemka' mirip Volvo XC90 itu dipajang bersama dengan dua model lainnya yakni Rajawali dan Garuda 1. Tapi tak ada informasi lebih jelas terkait ketiga SUV yang dipajang oleh Esemka di pabriknya kawasan Desa Demangan, Boyolali.

Sebelumnya SUV 'Garuda 1' juga sempat ramai diperbincangkan di jagat sosial media. Banyak warganet yang membandingkan Garuda 1 dengan SUV bermerek Foday Lanfort.

"Itu kan beberapa part-part yang terurai kita beli dari luar, beberapa kita kolaborasi dengan lokal. Menjadi suatu training kepada anak-anak untuk kecakapan segala," jawab Eddy ketika ditanya keterkaitan Esemka dengan merek Foday.

Sejak pertama kali diluncurkan, mobil Esemka terus menjadi perhatian. Setelah dituduh menjiplak mobil China, kini ada hal baru yang diperbincangkan netizen Tanah Air soal Esemka.

Esemka diserukan para netizen Indonesia agar bisa menjadi mobil dinas presiden Joko Widodo. Seruan tersebut menggema di Twitter sehingga menjadi trending di wilayah Indonesia nomor keempat lewat hashtag #DukungEsemkaMobilDinasJokowi. Sekadar mengingatkan, Esemka memang cukup sering dikaitkan dengan nama Jokowi.

Itu lantaran Jokowi pernah menggunakan Esemka sebagai kendaraan dinasnya ketika menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Seperti diketahui di masa kepemimpinan periode 2019-2024 Jokowi memang bakal ditemani mobil dinas baru. Namun bukan Esemka yang terpilih sebagai kendaraan dinas Jokowi, melainkan Mercedes-Benz S 600 Guard yang dipilih langsung oleh pemerintah.

Sebelum Mercedes-Benz S 600 Guard resmi diumumkan sebagai kendaraan dinas Jokowi akhir Agustus lalu, memang sempat muncul wacana soal Esemka menjadi kendaraan dinas Jokowi. Tetapi tak ada keterangan apapun soal rumor tersebut.

Memilih mobil untuk sekelas presiden memang tak bisa sembarangan. Mobil setidaknya harus punya fitur keamanan nomor wahid agar bisa melindungi orang nomor satu di Tanah Air.

Mercedes-Benz S 600 Guard sendiri sudah terkenal sebagai mobil presiden. Banyak negara yang mempercayakan Mercedes-Benz S 600 Guard untuk menjadi kendaraan dinas para pemimpin negara.

Mercedes-Benz S-Class memang dirancang oleh pabrikan Jerman itu untuk merepresentasikan kenyamanan dan keamanan berkendara. Seperti dilansir situs The Journal, Mobil ini merupakan salah satu model flagship Mercedes-Benz. S600 Guard dibekali beragam teknologi terbaik. Begitu juga soal performa dan dinamika berkendaranya.

Salah satu fitur terbaik dari Mercedes-Benz S 600 adalah Pre-Safe System untuk membuat kalangan VIP di dalamnya tetap aman. Sistem itu disebut untuk melindungi penghuni mobil jika terjadi kecelakaan.

Mercedes-Benz memang sengaja membuat S 600 Guard sebagai kendaraan khusus yang dirancang dengan tingkat keselamatan dan keamanan tinggi. Sebagai mobil petinggi negara, Mercedes-Benz S 600 Guard dibuat antipeluru. Mobil ini juga memiliki lantai antipeluru untuk melindungi penghuninya dari ledakan bom.

Di seluruh bagian mobil dilapisi bahan antipeluru. Selain itu adanya run-flat tyre memungkinkan mobil masih bisa melaju meski ban dalam kondisi kempis. Untuk mencegah ledakan, tangki bahan bakar juga dibuat antipeluru dan memiliki sistem pemadaman api.

Kehadiran mobil merek nasional Esemka menjadi polemik tersendiri di Tanah Air. Esemka yang umurnya baru dua hari sudah banyak diterpa isu tak sedap. Salah satunya adalah tudingkan akan menjiplak mobil China.

Sebenarnya tudingan itu juga dibantah oleh pihak Esemka. Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi Eddy Wirajaya telah menegaskan kalau mobil Esemka betul-betul diproduksi dalam negeri dan dikerjakan oleh anak bangsa.

Buat yang belum tahu, Esemka dituding menjiplak mobil China bermerek Changan. Changan dalam situs resminya juga memiliki pick-up MD201 yang wujudnya disebut mirip dengan Bima. Dan memang jika diperhatikan ada kemiripan antara keduanya, terutama dari sisi desain grille depan juga lampu.

Itu baru dari sisi desainnya, bagaimana dengan dapur pacunya? Dalam brosur yang dilihat detikcom, tertera Esemka Bima dibekali mesin 1.2 L E-power 14 DOHC. Mobil memiliki daya maksimum setara 72 kW atau kalau dikonversikan setara dengan 96,5 daya kuda dan torsi maksimum 119 Nm. Bobot Esemka Bima mencapai 2.150 kg.

Pun demikian dengan Changan MD201. Dalam situs resminya, Changan MD201 menggendong mesin 1.2L DOHC 16-Valve 4 silinder. Mesin yang tersemat pada Changan MD201 bisa menghasilkan tenaga setara 97 daya kuda pada putaran 6.000 rpm dan torsi 119 Nm pada rpm 4.800. Berat mobil pun sama yakni 2.150 kg.

Secara dimensi, Esemka Bima memiliki panjang 4.560 mm, lebar 1.645 mm, dan tinggi 1.890 mm dengan kargo boks berukuran 2.750 mmx 1.600 mm x 460 mm.

Sementara Changan MD201 punya panjang 4.564 mm, lebar 1.645 mm, dan tinggi 1.870 mm.

Sedangkan untuk fitur juga transmisi tak ada informasi lebih detil mengenai Esemka Bima. Namun untuk Changan MD201 mesinnya dikawinkan dengan transmisi manual lima percepatan. Changan MD201 juga telah dilengkapi dengan sistem audio FM/AM juga AUX dan koneksi Bluetooth.


Hide Ads