Sales Supervisor Auto2000 Balikpapan, Herry Seftyanto mengatakan hal ini disebabkan karena beberapa faktor. Salah satunya adalah biaya pengapalan mobil yang dikirim dari luar pulau Kalimantan, sebab kebanyakan produsen otomotif seperti Toyota membangun pabriknya di pulau Jawa.
"Faktornya pasti biaya kirim operasional, atau orang Toyota bilang itu biaya COGS (Cost of Good Solds). Masuk ke Kalimantan itu kan pasti melalui pengapalan, pasti juga butuh biaya," kata Herry di Balikpapan, Kalimantan Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, biaya tambahan lainnya yang tidak bisa dihindarkan adalah kebijakan Bea Balik Nama Kendaraan di masing-masing daerah yang tidak sama.
"Berikutnya yang ketiga, faktor penyebabnya adalah BBN-KB, tiap daerah beda-beda. Kalau di sini sekitar 10 sampai 15 persen. Seperti di Jakarta dan Tangerang sudah beda, padahal sudah area yang pakai pelat B," ujar Herry.
"Seperti di Kalimantan, Balikpapan sama Samarinda beda, Penajam Baru, Grogot juga padahal sama-sama pelat KT," pungkasnya.
Wah bagaimana jika nanti ibu kota pindah ke Kalimantan Timur, apakah tetap lebih mahal atau justru jadi lebih murah ya?
(riar/ddn)
Komentar Terbanyak
Dicari! 3 detikers Yang Mau Diajak Keliling Naik Helikopter!
Spesifikasi Mobil Rp 5,1 Miliar di Garasi AHY
Pelajaran dari Kasus Denza Sengaja Mundur Tabrakkan Mobil di Belakang