"Mungkin saja para Menteri itu ingin kenyamanan, kemudian kecepatan. Cuma negara ini juga harus berhemat, anggaran Rp 147 miliar untuk kebutuhan (mobil-Red) para Menteri, adalah pemborosan," kata Roy dalam diskusi 'Kendaraan Listrik Sebagai Solusi Polusi Udara dan Pengurangan Penggunaan BBM', di Le Meridien Hotel, Jakarta, Jum'at (23/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saya menawarkan solusi, yaitu rental. Saya sendiri pernah mengalami, menduduki posisi itu. Ketika menggunakan kendaraan dinas milik negara, ketika terjadi sesuatu, itu kita juga ribet ngurusnya. Harus ke Setneg dan tidak cepat. Tapi kalau itu rental, perusahaan rentalnya pasti akan segera mengganti yang baru dan tidak ada masalah," terang Roy, yang juga pakar telematika.
Roy juga bicara soal spesifikasi khusus yang diperlukan di mobil untuk pejabat sekelas Menteri.
"Katakanlah kalau ada aturan harus A1 atau 3.500 cc dan sebagainya, saya percaya Pak Jokowi orang yang praktis, orang yang berpihak kepada rakyat dan pasti akan memberi yang terbaik ke masyarakat," ujarnya.
![]() |
Untuk diketahui, menteri baru di kabinet kerja akan mendapat mobil baru. Dikutip dari laman resmi Kementerian Sekretariat Negara, 101 unit Toyota Crown 2.5 HV G-Executive disiapkan sebagai kendaraan Menteri Anggota Kabinet Kerja, Pejabat Setingkat Menteri, Pimpinan Lembaga Negara, Mantan Presiden, dan Mantan Wakil Presiden.
Mobil tersebut bakal disediakan oleh PT Astra International Tbk TSO (Toyota Sales Operation) yang diketahui menang tender Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). PT Astra International Tbk TSO diketahui memberikan harga penawaran Rp 147.229.317.000 dan diputuskan menjadi pemenang. Astra International berhasil menjadi pemenang usai menyingkirkan 40 peserta lainnya.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah