Soal Penerapan B100, Mitsubishi Inginnya Bertahap

Soal Penerapan B100, Mitsubishi Inginnya Bertahap

Luthfi Anshori - detikOto
Sabtu, 17 Agu 2019 14:11 WIB
Biodiesel Foto: Istimewa/Kementerian Pertanian
Tangerang - Kementerian Perindustrian terus mendorong penggunaan energi terbarukan untuk kendaraan bermotor. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mewajibkan penggunaan bahan bakar biodiesel B100 di kendaraan flexy engine.

"Selain untuk mengatur mobil berbasis baterai listrik, di dalam regulasi (revisi Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 tentang Barang Kena Pajak) itu juga termasuk untuk mobil berbasis flexy engine atau bahan bakarnya yang bisa 100% biodiesel (B100), di mana sudah sesuai standar Euro 4. Pemerintah menargetkan di tahun 2021-2022, B100 sudah bisa diproduksi secara nasional," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dalam siaran resminya.

Menanggapi penerapan kebijakan tersebut, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), distributor resmi kendaraan penumpang dan niaga ringan Mitsubishi di Indonesia, mengatakan hal itu harus dilakukan secara bertahap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bertahap ya. Memang pemerintah kan planning-nya ya fifty-lah atau saya juga baru dengar B100. Tapi kalau dari sisi manufaktur kan harus bertahap. Yang ada sekarang B20, B30 aja saya belum tahu," kata Director of Sales Marketing Division MMKSI Irwan Kuncoro, di Pagedangan, Tangerang.



Sementara itu, bicara soal evaluasi mandatori penggunaan biodiesel B20 selama ini, Mitsubishi mengaku tidak menemukan masalah apapun di produk-produk mobil bermesin diesel yang dikeluarkannya.

"Nggak ada masalah. Nggak ada Pajero Sport atau Triton yang problem gara-gara terbukti karena biofuel (B20-Red), nggak ada. Tapi kalau sampai 50 atau lebih dari 50, ya pasti harus kita coba dulu. Manufaktur prinsipnya harus mengikuti kondisi market. Butuh waktu," jelas Irwan.

Sebelumnya wacana penggunaan bahan bakar biodiesel B100 pertama kali muncul dalam sesi debat capres jilid 2 sekitar Februari lalu.

Pada debat tersebut Jokowi mengatakan akan mengurangi penggunaan energi fosil dengan cara terus mengembangkan bahan bakar biodiesel. Bahkan nantinya biodiesel yang sudah pada B20 akan terus dikembangkan hingga B100.



"Di bidang energi ke depan kita ingin sebanyak-banyaknya mengurangi energi fosil. Biodiesel, biofuel sudah kita mulai melakukan produksi B20 kita teruskan sampai B100. Sehingga ketergantungan energi fosil semakin berkurang dari tahun ke tahun," kata Jokowi dalam Debat Capres Jilid 2 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).




(lua/ddn)

Hide Ads