Lamborghini mengikuti jejak perusahaan mobil lainnya seperti Aston Martin, Toyota, dan Scuderia Cameron Glickenhaus, yang sudah menyatakan bakal berpartisipasi di ajang balapan bergengsi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada yang bisa dikatakan sampai evaluasi selesai, dan pada saat itu jawabannya bisa ya atau tidak. Tapi untuk saat ini, itu mungkin," lanjut Domenicali.
![]() |
Sekadar informasi, pada 2020 mendatang kelas hypercar akan menggantikan kelas LMP 1 (Le Mans Prototypes) khusus manufacturing. Di kompetisi ini, pabrikan peserta harus bersaing dengan sekitar 20 model kendaraan berbasis jalan raya (street-legal) yang sudah berusia kurang lebih 2 tahun.
Aturan lain, mobil-mobil peserta harus memiliki berat maksimum setidaknya 1.100 kg, dengan output tenaga rata-rata 738 dk. Sistem hybrid tidak wajib, tetapi boleh digunakan dan powernya dibatasi pada 268 dk.
Untuk mengikuti ajang balap ketahanan bergengsi tersebut, Lamborghini tidak akan membuat mobil baru, karena anggaran yang terbatas.
Pabrikan ini akan menggunakan model hypercar yang sudah pernah dibuat, SC18.
"Kami tidak memiliki anggaran untuk mengembangkan hypercar baru, tapi SC18 menunjukkan bahwa kami memiliki kemampuan internal untuk proyek semacam itu," kata Domenicali.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar