"Akan dipakai 8 unit tapi itu di dalam apron, jadi kalau di dalam apron tidak perlu registrasi," ujar Chief Operating Officer (COO) PT MRI Davy J Tuilan di Jakarta.
Lebih lanjut Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara mengatakan alasan pemilihan Twizy. Ia juga mengatakan mobil mungil ini hanya diperuntukkan bagi petugas bandara di bawah naungan Garuda Indonesia, khususnya di wilayah Terminal 3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama kali menggunakan bus listrik. Kita ingin sekali untuk operasi di Garuda baik itu di lapangan maupun apron, kemarin kita ingin menggunakan Twizy, kelebihannya satu karena mobilitas tinggi dan colokannya untuk yang di rumah biasa, jadi itu sangat simple dan mudah. Diisi 3 jam, mereka untuk bisa 5 jam untuk operasi," kata Ari.
Renault Twizy Foto: Rizki Pratama/detikOto |
"Untuk operasi pengecekan dari inspektur kemudian dari direksi kita. Personal pengecekan sebelum pesawat take off," sambungnya.
Sementara untuk kendaraan yang mengangkut penumpang, Ari mengatakan akan menggunakan bus listrik besutan Mobil Anak Bangsa (MAB). Selain Twizy, BMW Group Indonesia juga tidak ketinggalan untuk menawarkan produk anyarnya.
Bus Listrik Mobil Anak Bangsa Foto: Rizki Pratama |
"Renault mudah-mudahan bulan Oktober maksimum kita operasikan 8 unit. BMW belum dapat kepastian karena mereka baru mau memasukan tahun depan," jawab Ari.
(riar/ddn)












































Renault Twizy Foto: Rizki Pratama/detikOto
Bus Listrik Mobil Anak Bangsa Foto: Rizki Pratama
Komentar Terbanyak
Puluhan Motor Brebet Habis Isi Pertalite, Bahlil Bilang Begini
Tahun Depan Vietnam Larang Motor Bensin, Jepang Peringatkan Ancaman PHK
Kandasnya Mimpi Mobil Nasional dan Cita-cita Prabowo Bikin Mobil RI