Dikutip leftlanenews, lahir pertama kali pada 2017 lalu, hybrid crossover ini pernah menawarkan mesin 2.5 liter bersama dengan baterai 30 kW. Bila kedua tenaga pendorong ini disatukan, mobil mampu menyemburkan 176 tenaga kuda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk pengujian dengan sistem penggerak AWD, mobil ini mampu mencapai 31 mpg atau 13,1 km/liter untuk perjalanan dalam kota dan luar kota mencapai 33 mpg atau 14 km/liter.
Namun niatan Nissan tidak lagi memproduksi mobil hybrid ini, tidak lain karena memang penjualan mobil ini sangatlah kecil. Dan jauh dari target yang diterapkan. CEO Nissan Hiroto Saikawa dalam jumpa pers yang mengejutkan banyak kalangan pencinta otomotif pekan lalu mengatakan Nissan akan mengurangi 10 persen produksi global sampai Maret 2022. Mobil kecil dan coupe diprediksi akan menjadi mobil-mobil pertama yang dihentikan produksinya.
Pengurangan pekerja, jumlah model dan produksi diyakini Nissan akan membuat merek Jepang itu lebih kompetitif kembali.
(lth/ddn)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta