Berita Populer: Toyota Rush Ditarik, Mobil Presiden BMW

Berita Populer: Toyota Rush Ditarik, Mobil Presiden BMW

Dina Rayanti - detikOto
Selasa, 16 Jul 2019 07:11 WIB
Berita Populer: Toyota Rush Ditarik, Mobil Presiden BMW
Toyota Rush. Foto: Toyota Astra Motor
Jakarta - Salah satu mobil terpopuler di Indonesia Toyota Rush harus ditarik karena berpotensi mengalami masalah pada bagian ECU airbag. Jika tidak diganti, curtain airbag berpotensi mengembang secara tidak sengaja pada kondisi tertentu karena adanya pemprograman komputer yang tidak sesuai.

BMW Group Indonesia secara resmi merapatkan mobil bergaya Sport Utility Vehicle (SUV) BMW X7 di Tanah Air. Presiden Direktur BMW Group Indonesia, Ramesh Divyanathan mengatakan BMW X7 yang kerap dijuluki 'The President' merupakan mobil paling lega yang pernah diperkenalkan dari model X.

Selengkapnya dalam rangkuman berita otomotif populer yang sudah dihimpun tim detikcom.
Toyota menarik kembali (recall) salah satu model populernya di Indonesia yakni Toyota Rush. Mobil berpotensi mengalami masalah pada bagian airbag.

Menurut Toyota recall ini sejalan dengan global innitiative principal Toyota Motor Corp terkait Curtain Shield Airbag pada Toyota Rush produksi tahun tertentu, seluruh distributor Toyota di dunia, termasuk TAM, menginformasikan kepada para pemilik Rush untuk mengganti ECU Airbag kendaraannya demi kenyamanan bagi pelanggan.

"Demi safety & memberikan "Peace of Mind", kami akan menginformasikan para pemilik kendaraan Rush untuk mengganti ECU Airbag kendaraannya. Proses penggantian ini sangat mudah dilakukan di bengkel resmi Toyota dan tanpa biaya sama sekali (gratis)," kata President Director PT Toyota-Astra Motor Yoshihiro Nakata, dalam pernyataan yang diterima detikcom, Senin (15/7/2019).

Toyota akan menginformasikan perihal program penarikan kembali Toyota Rush ini kepada kurang lebih 60.000 pelanggan yang memiliki Toyota Rush produksi antara akhir Desember 2017 hingga awal Februari 2019 melalui surat resmi maupun melalui saluran komunikasi seperti di media massa dan situs resmi Toyota.

Seluruh jaringan Toyota juga dilibatkan untuk memastikan pelanggan segera melakukan penggantian ECU Airbag kendaraan Rush-nya. Hal itu disebabkan karena adanya potensi di mana curtain airbag dapat mengembang secara tidak sengaja pada kondisi tertentu karena adanya pemprograman komputer yang tidak sesuai.

Toyota menarik kembali (recall) 60.000 unit Toyota Rush model terbaru untuk mengganti komponen ECU airbag. Jika tidak diganti akan ada potensi di mana curtain airbag dapat mengembang secara tidak sengaja pada kondisi tertentu karena adanya pemprograman komputer yang tidak sesuai.

"Kami sangat menyarankan agar pelanggan dapat segera memastikan/mengecek kendaraannya dan melakukan penggantian ECU Airbag di bengkel resmi Toyota. Ini berlaku khususnya pada Rush dengan rentang waktu produksi akhir Desember 2017 hingga awal Februari 2019," kata Marketing Director Toyota-Astra Motor Anton Jimmi Suwandy, di Jakarta, Senin (15/7/2019).

Dalam waktu kurang dari 48 jam, pelanggan akan dihubungi kembali untuk informasi mengenai booking time di bengkel. Pengerjaan pengecekan dan penggantian ECU Airbag Rush ini berlangsung sekitar 30 menit dan seluruh biayanya gratis.

Toyota merekomendasikan para pemilik Rush, untuk mengecek kendaraannya melalui berbagai saluran komunikasi yang disiapkan khusus demi memberikan kemudahan bagi para pelanggan. Pengguna mobil bisa menghubungi jaringan outlet resmi Toyota terdekat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, serta dapat menghubungi Toyota Customer Care (24 jam) di nomor telpon 1-500-315.

Selain itu, pelanggan dapat juga mengunjungi website resmi Toyota di www.toyota.astra.co.id/ssc, dengan memasukkan nomor rangka dan selanjutnya akan muncul informasi apakah kendaraannya masuk dalam kampanye penggantian ECU Airbag Rush tersebut.

"Jika kendaraan Rush-nya masuk ke dalam kampanye ini, maka pelanggan dapat langsung menghubungi bengkel resmi Toyota terdekat atau yang diinginkan, untuk dilakukan pengecekan dan upgrade ECU Airbag," ujar Anton.

Toyota Astra Motor baru saja mengumumkan bahwa melakukan penarikan terhadap Rush. Rush yang baru berganti wajah pada November 2017 setelah 10 tahun kehadirannya di Indonesia itu harus ditarik karena permasalahan pada Curtain Shield Airbag. Para pemilik Rush diminta untuk mengganti ECU Airbag kendaraannya demi kenyamanan.

Penarikan ini dilakukan terhadap kurang lebih 60.000 pelanggan yang memiliki Toyota Rush produksi antara akhir Desember 2017 hingga awal Februari 2019.

Meski begitu recall tak berlaku pada kembaran Rush, Daihatsu Terios. Terios aman dari penarikan meski dilahirkan berbarengan dengan Rush.

Daihatsu TeriosDaihatsu Terios Foto: Luthfi Anshori

"Terios tidak pakai curtain shield (airbag), jadi tidak ada recall," jelas Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra ketika dikonformasi detikcom, Senin (15/7/2019).

Seperti diketahui Rush memiliki enam airbag yang tersemat di bagian depan dan sisi samping pengemudi dan penumpang. Side airbag berlokasi di bagian sisi kursi depan untuk melindungi penumpangnya bila mobil ditabrak atau menabrak pada bagian samping. Curtain airbag berlokasi di bagian pilar A dan C.

Sedangkan Terios hanya memiliki dua airbag di bagian depan. Dengan begitu Terios tak ikutan di-recall seperti Rush.

Soal penarikan ini, seluruh jaringan Toyota juga dilibatkan untuk memastikan pelanggan segera melakukan penggantian ECU Airbag kendaraan Rush-nya. Hal itu disebabkan karena adanya potensi di mana curtain airbag dapat mengembang secara tidak sengaja pada kondisi tertentu karena adanya pemprograman komputer yang tidak sesuai. Penggantian hanya 30 menit saja.

Masalah airbag tengah menghantui Toyota Rush. PT Toyota Astra Motor baru saja mengumumkan Rush yang diproduksi mulai Desember 2017 hingga Februari 2019 ditarik untuk mengganti komponen ECU airbag. Disebutkan Toyota, curtain airbag dapat mengembang sendiri pada kondisi tertentu karena pemrograman komputer tak sesuai.

Rupanya tak hanya Rush untuk produksi lokal saja yang terpengaruh. Rush berlabel 'Made in Indonesia' yang dikirim ke luar negeri pun terkena imbasnya.

Baca juga: Tenang, yang Baru Beli Rush Bulan Maret 2019 Aman dari Recall

"Iya termasuk yang ekspor," kata Direktur Marketing TAM Anton Jimmi Suwandy ketika dikonfirmasi detikcom, Senin (15/7/2019).

Dituturkan Anton total ada 96.000 unit Rush yang terkena dampak terdiri dari 60.000 unit Rush di pasar dalam negeri, dan 36.000 sisanya di pasar ekspor.

Sebagai informasi, Rush yang diproduksi berbarengan dengan Terios di pabrik Daihatsu juga dikirim ke mancanegara seperti ASEAN, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Afrika Barat, Pakistan, Irak, Gabon, Paraguay, Elsavador, Honduras, Bangladesh, dan sederet negara lain.

Adanya penarikan ini juga disebutkan Anton tak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap merosotnya penjualan Rush. Rush sendiri berdasarkan data distribusi wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) masuk ke dalam daftar mobil terlaris se-Indonesia. Misalnya pada periode Mei 2019, Rush menjadi mobil terlaris kedua setelah mobil sejuta umat Avanza.

"Pengalaman sebelumnya tidak ada significant impact. Justru ini menujukan responsibility TAM ke customer," jelas Anton.

Bagi detikers yang memiliki Rush dengan periode produksi seperti disebutkan di atas ada baiknya untuk memboyong Rush ke bengkel. Waktu penggantian ECU airbag pun tak berlangsung lama hanya 30 menit. Tak perlu khawatir adanya penggantian ECU airbag ini konsumen tak dikenakan biaya alias gratis.

"Demi safety & memberikan "Peace of Mind", kami akan menginformasikan para pemilik kendaraan Rush untuk mengganti ECU Airbag kendaraannya. Proses penggantian ini sangat mudah dilakukan di bengkel resmi Toyota dan tanpa biaya sama sekali (gratis)," kata President Director PT Toyota-Astra Motor Yoshihiro Nakata, dalam pernyataan yang diterima detikcom.

BMW Group Indonesia secara resmi merapatkan mobil bergaya Sport Utility Vehicle (SUV) BMW X7 di Tanah Air. Mobil bongsor paling mewah di keluarga SUV BMW ini menampakkan diri sebelum diperkenalkan ke publik bertempat di Museum MACAN, Jakarta Barat, Senin (15/7/2019).

Presiden Direktur BMW Group Indonesia, Ramesh Divyanathan mengatakan BMW X7 yang kerap dijuluki 'The President' merupakan mobil paling lega yang pernah diperkenalkan dari model X.

"Model terbaru dan paling lapang dari rangkaian kendaraan BMW X menggunakan powertrain dan sasis yang inovatif untuk menciptakan pengalaman berkendara yang sempurna," ujar Ramesh saat peluncuran BMW X7 di Museum MACAN, Jakarta Barat, Senin (15/7/2019).

Secara dimensi BMW X7 memiliki panjang 5.151 mm, lebar 2.000 mm, dan tinggi 1.805 mm, serta sumbu roda 3,105mm. Tak hanya itu, BMW X7 juga menghadirkan kelapangan dengan tiga baris kursi berkapasitas enam penumpang, namun konsumen dapat memesan dengan konfigurasi tujuh bangku.

Dari segi dapur pacu, BMW X7 yang dipasarkan di Indonesia adalah xDrive40i yang dibekali mesin 3.0 liter enam silinder BMW TwinPower Turbo dikawinkan dengan transmisi Streptonic Sport - 8 Percepatan. Walhasil dengan bekal tersebut, mobil mampu memuntahkan tenaga 340 hp pada 5.500-6.500 rpm dan torsi maksimal 450 Nm dari 1.500 rpm. Di atas kertas BMW X7 mampu melesat dari 0-100 km/jam dalam 6,1 detik dengan kecepatan puncak 245 km/jam.

BMW X7 berjuluk 'The President' dijual Rp 2.399.000.000 (Off The Road) yang bakal dipamerkan di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show 2019 pada 18 Juli-28 Juli di ICE, BSD City, Tangerang.

BMW Group Indonesia meluncurkan mobil bongsor bergaya SUV, BMW X7, ke Tanah Air di Museum Macan, Jakarta Barat, Senin (15/7/2019). Uniknya mobil yang dibanderol Rp 2,399 miliar (Off The Road) dijuluki the President, adakah maksud lain dari hal ini?

Dijelaskan Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'Tania pemberian julukan tersebut adalah lebih kepada menyasar konsumen.

"The President itu adalah penyebutan. Jadi kalau masih ingat kalau kita luncurkan BMW X5 itu kita sebutnya The Boss is Back, X2 itu rebel. Jadi setiap kendaraan BMW X memiliki penyebutan, untuk mempermudah pelanggan seperti apa positioning dari marketing kita," ujar Jodie di Jakarta Barat, Senin (19/7/2019).

Pertama kali di hajatan Los Angeles Auto Show 2018, BMW X7 melengkapi seri X yang ada saat ini. Mobil ini sekaligus menyandang gelar sebagai model SUV terbesar dan termahal yang dimiliki BMW.

Sebagai mobil bongsor dan mampu menjelajah segala medan, apakah mobil tersebut cocok untuk mobil dinas presiden. Hal itu sesuai dengan julukannya, sebagai 'The President' pun demikian Presiden Joko Widodo yang gemar melakukan blusukan.

"Kalau itu bisa ditanyakan dikembalikan lagi kepada beliau, tapi yang pasti kita memberikan kendaraan dengan kualitas terbaik Sport Activity Vehicles yang bisa mumpuni untuk tujuh penumpang," ujar Jodie.
Istana negara saat ini memang tengah mencari mobil kepresidenan yang baru untuk mobil dinas Presiden Jokowi. Dua merek Jerman, BMW dan Mercedes-Benz bersaing mendapatkan perhatian. Mercedes-Benz sedikit di atas angin karena selama ini dikenal sebagai mobil presiden Indonesia. BMW kabarnya menyodorkan Seri 7 sementara Mercedes-Benz S-Class untuk armada baru mobil presiden.

Mainan baru untuk orang kaya di Indonesia baru saja meluncur, yakni BMW X7 di Museum Macan, Jakarta Barat, Senin (15/7/2019). Meski harga banderolannya tembus hingga di atas Rp 2 miliar, pesona dari mobil mewah ini nyatanya mampu memikat perhatian.

Seperti yang diungkapkan Vice President of Sales, BMW Indonesia Bayu Riyanto bahwa jatah untuk BMW X7 di tahun 2019 laris manis dibeli orang kaya Indonesia. Sebab mobil yang dijuluki the President ini sempat diperkenalkan tahun lalu di pameran otomotif GIIAS.

"Tahun ini kuotanya ada 20 unit, dan sudah sold out. Karena tahun lalu saat versi konsepnya hadir di GIIAS," ujar Bayu di Jakarta Barat, Senin (15/7/2019).

Kendati demikian ia mengatakan kuota tahun depan akan ditingkatkan mengingat antusiasme masyarakat Indonesia akan mobil mewah yang mampu mengangkut hingga tujuh orang penumpang ini.

"Kita sebenarnya minta lebih banyak, tapi demand di dunia memang sedang banyak dan kebetulan kami dapat 20 unit tahun ini. Jadi tahun depan akan lebih banyak dari tahun ini," ujar Bayu.

Lebih lanjut Bayu menjelaskan kebanyakan pembeli dari BMW X7 adalah konsumen yang hendak meremajakan mobil BMW series sebelumnya.

"Sebagian besar konsumen X7 sudah punya BMW, mereka pengen banget punya BMW yang luxury tapi bentuknya SUV. Sebelumnya mereka juga ada yang punya X5 karena (seri) paling tinggi saat itu," ujar Bayu.

"Begitu BMW X7 keluar mereka berpindah ke X7 sebagian besar. Tapi kalau saya dengar ada beberapa orang yang tertarik dari pada beli mobil yang lebih mahal, atau merek lain," jelasnya.

Kendati demikian BMW X7 akan tetap mejeng di pameran otomotif GIIAS 2019 pada 18-28 Juli mendatang. Keran pemesanan pun tetap dibuka untuk dikirim pada 2020 mendatang.

"Jadi kalau hari ini ada yang pemesanan, pengiriman unitnya enam bulan dari sekarang atau tahun depan dengan harga di-lock (Rp 2,399 miliar off the road)," ungkap Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'Tania.



Simak Video "Video: Porsche Tabrak Toyota Rush hingga Terbalik di Tol Sidoarjo"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads