Contohnya adalah Toyota Prius PHEV. Konsumsi BBM-nya menurut Toyota sangat irit bisa mencapai 68,2 km. Di samping mempunyai rentang jelajah yang jauh, Prius PHEV diklaim mampu mencapai kecepatan maksimal 135 km per jam. Pengisian baterai pun tersedia mode cepat dengan waktu 20 menit untuk mencapai kapasitas baterai 80%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak yang nanya dari pemerintah, fleet ada yang nanya apakah bisa dikenalkan di Indonesia. Jadi kalau ditanya soal ini kami menjawab tengah mempelajari apakah PHEV ini bisa diproduksi, karena sejauh ini PHEV ini kan baru dikenalkan di beberapa negara seperti Jepang, Amerika. Negeri seperti Indonesia belum dapat izin, tapi karena ada permintaan ini kami lagi diskusi dengan prinsipal (Toyota Jepang) karena jumlahnya nggak banyak. Trennya ke depan memang elektrifikasi jadi cukup banyak yang nanya, dan itu sedang kami pelajari dengan prinsipal," ujar Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy di Jakarta
Mobil ini merupakan salah satu teknologi kendaraan ramah lingkungan yang dihadirkan Toyota di pasar global. Salah satu contoh PHEV adalah Prius PHEV. PHEV dirancang untuk memberikan pengalaman yang lebih luas kepada mereka yang menginginkan mobil hybrid dengan jangkauan jelajah EV mode yang lebih jauh, dan tingkat kenyamanan yang lebih tinggi.
Prius PHEV mempunyai jangkauan mencapai 68,2 km berkat penggunaan material yang ringan seperti carbon fiber-reinforced plastic (CFRP) pada pintu bagasi belakang. Bahkan dalam studi oleh kalangan akademisi beberapa waktu lalu bisa mencapai 88,8 km per liter.
Toyota sendiri sudah mendatangkan beberapa unit Prius PHEV untuk diteliti oleh kalangan akademisi. Mobil dibandingkan dengan mobil konvensional, dan mobil hybrid lainnya.
"Hasil studinya cukup bagus. PHEV baterainya lebh besar, karena itu butuh charging lebih besar, pertanyaan dari prinsipal soal kesiapan charging itu yang selalu ditanyakan. Karena kan kami nggak hanya jual mobil, tapi juga harus disiapkan infrastrukturnya. Mobil ini kan satu level di atas hybrid jadi bahan studi lah," tutupnya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah