"Innova dulu paling banyak bensin, sekarang 50-50 bensin dan dieselnya. Sejak generasi terbaru akhir 2015, 2016, 2017 gradually dieselnya naik, sampai tahun lalu 50 persen porsi dieselnya," ujar Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi itu menunjukkan apresiasi konsumen terhadap GD engine, performa, lebih irit, powernya lebih bagus, nyaman, lebih senyap. Saya pribadi lebih senang dengan Innova, apalagi yang bensin sudah bagus, tapi diesel beri value lebih, lebih irit, torsi lebih besar, dulu kan berisik getar, nah yang generasi baru ini sudah sangat mengurangi bunyi kenyamanannya sudah menyaingi bensin jadi penerimaan konsumen bagus," jelasnya.
Baca juga: Mesin Toyota Hilux Baru dan Lebih Efisien |
Terakhir, Toyota sudah memasang mesin GD terbaru ini pada mobil pikap Hilux. Toyota kemudian akan memasang mesin serupa pada line up lainnya.
"KD engine akan dihentikan produksinya, beralih ke GD, dari sisi performa, konsumsi BBM, sangat diapresiasi oleh konsumen, bahkan melebihi ekspektasi kami," ujarnya.
Lihat video: Review Toyota Kijang Innova Q
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain