Hal ini pun diakui sendiri oleh Toyota Astra Motor (TAM) bahwa cukup banyak pelanggan mereka yang mendapatkan informasi dari konten media sosial mengenai produk tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngevlog bareng Toyota Rush. Foto: Rizki Pratama |
Tak bisa dimungkiri juga bahwa para pengulas di media sosial yang mayoritas tidak berbasis jurnalistik mampu menghasilkan uang. Bukan berarti mobil yang mereka ulas atas dasar paksaan atau imbalan dari merek tertentu.
"Mereka membuat konten bukan karena disuruh oleh merek. Mereka membandingkan dan review kendaraan tanpa paksaan, bagusnya apa, kurangnya apa. Mereka menyampaikan value terbaik produk atau kritik," imbuh Executive General Manager PT. Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto yang turut hadir dalam kesempatan tersebut.
Tak jarang pula review dari content creator menjadi masukan bagi merek tertentu untuk meningkatkan produk berikutnya.
"Ini juga sumber masukan untuk produk berikutnya. Kita ingin tahu juga apa yang mereka tak suka," lanjut pria yang disapa Suryo ini.
Tonton video Ngevlog Otomotif Ala Motomobi Bareng Toyota Rush:
(rip/rgr)












































Ngevlog bareng Toyota Rush. Foto: Rizki Pratama
Komentar Terbanyak
Malaysia Tolak Tawaran Bank Dunia, Harga Bensin RON 95 Tetap Rp 8.000!
Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta
Perpanjang STNK Tanpa KTP Pemilik Lama, Bea Balik Nama Mobil Bekas Dihapus