Namun hingga saat ini belum ada hasil sempurna dari mimpi ini menjadi sebuah kenyataan. Meskipun demikian belum saatnya untuk putus asa melihat dalam beberapa tahun terakhir perusahaan-perusahaan seperti AeroMobil dan Terrafugia membuat kemajuan yang signifikan dalam pengembangan mobil terbang yang legal.
Baca juga: Motor Terbang untuk Infrastruktur Buruk |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal tersebut startup Amerika Serikat-Israel Next Future Transportation (NFT) mengembangkan mobil terbang bernama Aska. Mesin ini diklasifikasikan sebagai kendaraan eVTOL atau transportasi terbang yang lepas landas secara vertikal.
![]() |
Pada dasarnya Aska dapat dikendarai seperti mobil biasa dengan sayap yang dilipat ke belakang. Mobil ini sudah jelas akan menyelesaikan masalah kemacetan di kota besar.
"Anda menyelesaikan masalah lalu lintas, masalah membuang-buang waktu. Kami memiliki cara komuter yang paling efisien dan paling nyaman untuk masa depan," ujar co-founder NFT, Maki Kaplinsky.
Sumber tenaga mobil ini berasal dari paket baterai besar dan ada juga range-extender bensin yang membuatnya mampu terbang sejauh 563 kilometer. Kabinnya mampu menampung hingga tiga penumpang dan rencana awalnya mobil ini menerapkan sistem otonom untuk menavigasi dan mengendalikan kendaraan di jalan dan di udara.
Saat sudah siap diproduksi massal mobil ini diperkirakan memiliki harga USD 200 ribu atau sekitar Rp 2,8 miliar. Harga yang cukup masuk akal melihat kemampuannya dan dibandingkan dengan harga mobil super mewah yang tak mampu terbang.
"Kami tidak membangun sesuatu untuk orang kaya. Kami sedang membangun sesuatu yang semua orang bisa gunakan," tukas Founder NFT, Guy Kaplinsky.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Bagnaia Tunggu Penjelasan Ducati soal Motornya, Kesabaran Sudah Mulai Habis
BYD Sealion 7 Dikeluhkan Konsumen: Tenaga Hilang, Muncul Bunyi-bunyian
Tunjangan Bensin Anggota DPR: Rp 3 Juta per Bulan