Hal itu diakui oleh Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto. Menurut Soerjo, penjualan mobil semua merek di Indonesia pada kuartal pertama 2019 turun dibanding periode yang sama 2018. Penurunannya cukup signifikan, sampai 13 persen.
"Pasar otomotifnya turun. Kalau sekarang aja kuartal pertama 2019 dibanding kuartal pertama 2018 turunnya udah 13 persen. Itu market (semua merek), Toyota sendiri penurunannya 7 persen. Jadi memang pemilihan itu terasa," kata Soerjo di Jakarta, semalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Toyota Suka Presiden yang Pro Lokal |
Menurutnya, penurunan itu adalah situasi musiman setiap 5 tahun. Pada 2014 pun seperti itu.
"Konsumen menahan pembelian. Tapi begitu enam bulan pemilu selesai, market akan recovery. Jadi butuh waktu enam bulan. Biasanya tahun 2020 market akan growing siapa pun yang akan terpilih, mau (capres nomor urut) 01 atau (capres nomor urut) 02 nggak peduli," sebut Soerjo.
Meski begitu, usai penurunan penjualan akibat pemilu, Soerjo mengatakan ada beberapa momen untuk memulihkan penjualan otomotif. Beberapa di antaranya adalah momen hari raya Idul Fitri di mana banyak orang butuh mobil untuk pulang kampung, serta pameran otomotif.
"Kebetulan di otomotif ada beberapa momentum. Habis pemilu kita punya IIMS (Indonesia International Motor Show), Motor show biasanya bantu penjualan. Kedua, momen puasa lebaran, bahkan sebelum puasa orang udah mulai inden. Kemudian setelah puasa kan GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) maju di Juli, itu akan maju lagi penjualannya. Nanti momentumnya di akhir tahun baru recovery lagi," jelasnya. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah