Namun sampai saat ini masih banyak kenyataan konsumen mobil Indonesia enggan menikmati kemudahan tersebut. Rifat Sungkar yang memiliki sekolah safety driving Rifat Drive Labs itu mengetahui alasan mereka saat menanyakan mengapa tidak memilih mobil matik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal tidak semua mobil bertransmisi otomatis membosankan. Ada beberapa opsi tambahan mobil matik yang memiliki tiptronic dan pedal shifter. Dengan fitur tersebut sensasi mengendarai mobil manual tetap bisa dirasakan meskipun mobilnya bertransmisi matik.
"Kalau mereka pakai automatic transmission yang ada tiptronicnya, ada pedal shiftnya mereka kaget kenapa matic bisa jadi manual. Dan itu bisa dinikmati sama mereka," ujar Rifat.
Alasan lain yang menjadi mitos tentang mobil matik adalah banyak anggapan transmisi matik tidak memiliki engine brake. Tidak adanya engine brake ini akan menyulitkan dan berbahaya saat di turunan. Namun Rifat menegaskan setiap mobil matik pun memiliki engine brake, jadi pandangan seperti itu salah.
"Mobil matik nggak ada engine brake turunan bablas itu salah. Mobil matik ke atas itu bisa pilih gigi terbaik untuk putaran terendah supaya efisiensi bahan bakar bagus begitu turunan dia bisa pilih gigi terendah juga untuk bisa menahan laju mobil supaya kerja rem itu nggak panas," papar Rifat.
Meski demikian, Rifat sendiri tidak memaksakan pendapatnya kepada setiap orang. Ia mengatakan menerima perbedaan tapi akan tetap menyarankan yang terbaik.
"Saya menghargai perbedaan tapi saya juga ingin selalu menyarankan kebaikan dan sekarang jawaban terbaik Jakarta macet ada mobil matik kenapa tidak beli," pungkas Rifat. (rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?