Rush dan Glory Buat Jiwa Muda, Siapa yang Bakal Lebih Laris?

Rush dan Glory Buat Jiwa Muda, Siapa yang Bakal Lebih Laris?

Dina Rayanti - detikOto
Kamis, 28 Mar 2019 18:01 WIB
Rush dan Glory Buat Jiwa Muda, Siapa yang Bakal Lebih Laris?
Glory 560. Foto: Pradita Utama
Jakarta -

[Gambas:Video 20detik]



Kedatangan kompetitor baru asal China DFSK Glory 560 pada segmen yang diisi Rush, tak membuat Toyota gentar. Toyota menyebut meskipun sama-sama SUV konsumen Rush dan Glory 560 bakal berbeda.

Rush disebutkan Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto menyasar masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa bertualang. Tak hanya itu, spesifikasi Rush juga diklaim Toyota cocok dengan masyarakat Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Rush jelas SUV 7-seaters lah, buat orang yang mau punya jiwa bertualang, buat adventure tapi sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia," jelas Soerjo ketika dikonfirmasi detikcom.


Infografis Toyota RushInfografis Toyota Rush Foto: Mindra Purnomo


Seperti seolah mengincar pasar yang selama ini dikuasai Rush, DFSK juga mengklaim Glory 560 cocok bagi konsumen muda yang bersemangat, energik dan berani menantang.

Penempatan harga yang murah membuat Glory bisa juga bersaing dengan Low MPV Avanza-Xpander Cs. DFSK sendiri sudah menyebut kalau Glory 560 tak hanya bisa bersaing di segmen SUV namun juga Low MPV. Bisa jadi karena harganya yang lebih murah. DFSK juga sudah memastikan kalau harga Glory 560 bakal berada di bawah sang kakak Glory 580. Sebagai informasi, Glory 580 dijual mulai Rp 245,9 juta hingga yang termahal Rp 308 juta.

[Gambas:Video 20detik]




Jika nantinya dibanderol di bawah Rp 200 juta, bukan tidak mungkin kalau konsumen Rush-Terios hingga Avanza-Xpander bisa beralih karena kepincut harga murah SUV China itu. Namun DFSK juga harus menyiapkan strategi lain apabila penjualan Glory 560 tak sesuai harapan.

Infografis DFSK Glory 560Infografis DFSK Glory 560 Foto: Mindra Purnomo


Sebelumnya, DFSK Glory 580 menantang Honda CR-V turbo dengan tawaran harga lebih murah. Sayangnya hingga saat ini, penjualan Glory 580 masih melempem. Karena itu DFSK berharap banyak pada Glory 560 sebagai sumber baru penjualan. Target besar 12.000 unit per tahun juga datang dari Glory 560.

Sementara di sisi lain, Honda juga mengatakan kalau mobil-mobil China bukanlah pesaing utamanya.

"Mereka juga masih punya tantangan besar misalkan tentang purna jual, biaya servis, resale value, dan banyak lagi," ungkap Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy awal Maret lalu.

Wah patut dinantikan nih detikers persaingan antara mobil-mobil China yang semakin melebarkan sayapnya di Tanah Air. Siapa kira-kira yang bakal lebih laris? (dry/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads