Untuk diketahui, bus BYD yang bakal digunakan sebagai armada merupakan bus yang diimpor oleh Bakrie Autoparts. Sementara untuk bodinya dibikin karoseri lokal, Nusantara Gemilang.
Dijelaskan Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono, ada kekurangan dan kelebihan bus listrik asal China.
"Untuk kelebihannya jelas. Ini bus rendah emisi. Emisinya hanya 0 persen. Kita harus tahu, emisi di kota itu, 46 persennya dari transportasi," kata Agung, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun komponen yang dimiliki bus listrik ini, kalau dari studi menunjukkan lebih rendah untuk keperluan biaya perawatan dan operasinya. Sehingga dalam jangka panjang, operasional akan membuat keseluruhan biaya dari pengelolaan bus akan lebih rendah. Total Cost of Ownership, biaya total kepemilikan jadi lebih rendah," lanjutnya lagi.
Meski punya kelebihan, bus listrik ini tetap punya kekurangan di harga beli awalnya lebih tinggi.
Baca juga: Keren! Ini Calon Bus Listrik Transjakarta |
"Karena itulah Transjakarta di awal ini akan lakukan uji coba. Ujicoba dilakukan tidak dengan membeli armada ini. Jadi perlu ditekankan ini bukan berarti Transjakarta membeli armada. Armada akan dioperasikan oleh mitra operator bus besar," terang Agung.
"Nantinya operator itu yang akan menjadi operasional bus-bus ini. Dan Transjakarta dalam ujicoba akan membayar biaya operasionalnya, sehingga kita bisa ketahui berapa sesungguhnya biaya operasi yang tadi diperkirakan akan rendah," pungkasnya. (lua/dry)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?