Selain Prabowo, Joko Widodo (Jokowi) juga pernah memanfaatkan fitur sunroof untuk menyapa warga Nabire, Papua akhir 2017 lalu. Saat itu, Jokowi muncul dari sunroof mobil Toyota Land Cruiser hitam.
Nah detikers, kira-kira tahu nggak sih kekurangan dan kelebihan mobil dengan sunroof? Sebelumnya mari kita mengenali dulu jenis-jenis sunroof yang ada pada berbagai mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada 2 jenis sunroof secara umum yang bisa dibuka pada mobil di antaranya ada tilt-up sunroof. Jenis sunroof ini memiliki jendela atap yang berengsel di bagian depan sehingga terbuka dan menutup ke atas. Bukaannya tidak sampai 90 derajat melainkan miring dan bukaannya kecil. Jenis sunroof ini jelas kurang tepat digunakan untuk kampanye karena ruang untuk menonjolkan tubuh sangatlah kecil.
Selanjutnya ada sliding sunroof. Ini adalah sunroof yang membuka dan menutup dengan sistem slide, terdapat rel yang memungkinkan atap terbuka ke belakang. Ini adalah jenis sunroof yang tepat untuk mengeluarkan tubuh. Ruang yang terbuka pun lebih luas untuk digunakan sebagai kendaraan konvoi.
Dari kedua sunroof di atas ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk keuntungannya pertama adalah saat berada di dalam akan memberikan cahaya yang lebih banyak di dalam kabin. Selain itu jika dibuka, angin yang menyebabkan kebisingannya lebih kecil dibanding dengan membuka jendela samping.
Nggak cuma itu, keunggulan lain dari mobil ber-sunroof adalah kesan mewah. Biasanya sunroof ada di mobil-mobil mahal, jadi tak heran mobil dengan sunroof terlihat mewah.
Di balik kelebihan itu mobil berbekal sunroof juga memiliki kekurangan. Pertama kenyamanan di dalam akan berkurang karena ruang kepala akan yang lebih sempit karena pemasangan perangkat sunroof.
Kedua, menimbulkan efek panas jika dibuka di siang hari. Biasanya sunroof menggunakan bahan kaca sehingga tidak bisa menghalau panas matahari jika tidak ditutup.
Selain itu mobil ini akan cenderung lebih boros bahan bakar karena menambah beban yang cukup berat di atap. Disebutkan, perangkat sunroof sendiri memiliki berat 20-30 kg. Makin berat mobil, bisa jadi makin boros konsumsi bahan bakarnya.
Kekurangan lain, kaca sunroof mungkin bisa pecah juga kalau tertimpa benda dari atas. Kalau sudah pecah seperti itu, biaya perbaikannya tentu tidak murah.
Risiko lain adalah kebocoran atap. Ada kemungkinan kebocoran di sunroof karena pelapis karet antara panel jendela dan atap termakan usia pemakaian.
Lebih buruknya lagi akan berbahaya ketika cuaca berubah sementara ada masalah pada sunroof, saat ingin ditutup malah tidak bisa. Selain penumpang, bagian dalam mobil bisa saja mengalami kerusakan karena hujan yang tiba-tiba turun sementara sunroof tidak bisa ditutup. (rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar