Ternyata, Limbah Nuklir Memiliki Usia

Ternyata, Limbah Nuklir Memiliki Usia

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 05 Mar 2019 20:55 WIB
Nuklir jadi bahan bakar mobil? Foto: Andhika Akbarayansyah
Jakarta - Kontroversi rencana Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) tidak terlepas dari limbah radioaktif yang dihasilkan. Peneliti Senior Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan limbah nuklir sangat berbahaya jika tidak dikelola dengan baik.

Sebagai perspektif, limbah dari handphone akan berbahaya selamanya. Bukan hanya hitungan ribuan tahun.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya nuklir sederhana, misal kalau anda punya HP Anda yang dipegang setiap hari pun, apakah tau itu beracun dan ke mana larinya (limbah)? Dan bagaimana usianya?," kata Djarot kepada detikOto saat berbincang di kantor BATAN, Tangerang, Banten.

"Limbah radioaktif berbeda. Dia memiliki usia, kebetulan kita di Serpong mengelola limbah radioaktif dari berbagai daerah, itu usianya mulai dari lima tahun, 30 tahun, hingga ratusan tahun, setelah itu hilang," kata Djarot.



"Kalau tidak dikelola, tentu saja membahayakan," ujarnya Pria yang sudah lama meneliti pengolahan limbah radioaktif ini.

Setelah melalui proses pengolahan, limbah radioaktif disimpan di tempat yang aman dengan pelindung yang terbuat dari beton. Soalnya tidak bisa dimusnahkan namun zat radioaktif dapat hilang seiring bertambahnya usia.

"Zat radioaktif itu adalah zat yang tidak bisa dimusnahkan. Dia akan meluruh sendiri, kalau yang mengandung kobalt 60," kata Djarot.



"Usianya untuk meluruh atau menjadi separuh dari posisi awal itu 5 tahun. Kalau sekarang memancarkan 100 radiasi, lima tahun berikutnya menjadi 50, dan seterusnya, lama-lama akan hilang," tambah Mantan Kepala BATAN ini.

"Dia tidak dimusnahkan tetapi disimpan dalam storage yang besar. Kalau di Serpong kita menggunakan pelindung yang tebal terbuat dari beton. Kita biarkan dan simpan di sana bertahun-tahun sampai dikatakan aman," pungkasnya.

[Gambas:Video 20detik]

(riar/lth)

Hide Ads