Dengan memiliki dua brand, tak jarang di antara empat pabrikan tersebut memiliki produk mobil dengan platform yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas bagaimana tanggapan APM (Agen Pemegang Merek) lain memandang strategi tersebut?
"Biasa saja, dan ini bukan pertama kali terjadi kan. Dulu-dulu juga pernah terjadi," kata Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy, di Area Training HPM, Sunter, Jakarta, minggu lalu.
Menurut Jonfis, persoalan produk kolaborasi maupun tidak kolaborasi, itu akan diserahkan kembali ke konsumen.
"Kenapa konsumen mau beli itu mobil, apakah karena produk kolaborasi atau tidak kolaborasi, itu dibalikin lagi ke konsumen. Dan kami akan menjaga konsumen Honda sendiri," pungkas Jonfis. (lua/lth)












































Komentar Terbanyak
Isi Garasi Anggota DPR yang Bilang 'Sok Paling Aceh' dan 'Cuma Nyumbang Rp 10 M'
Malaysia Tolak Tawaran Bank Dunia, Harga Bensin RON 95 Tetap Rp 8.000!
Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta