Dari tahun ke tahun, penjualan Renault tak cemerlang. Renault yang notabene merek Eropa harus mendobrak dominasi mobil-mobil Jepang. Tahun 2002, Renault harus menghadapi Toyota, Mitsubishi, Suzuki, Daihatsu, Isuzu, Honda, Hyundai, Kia, Nissan, Peugeot, Chevrolet, dan sederet merek lainnya.
Pada tahun pertamanya itu Renault membukukan penjualan sebanyak 202 unit. Sedangkan Toyota yang menduduki tahta mobil terlaris kala itu mampu menjual 84.297 unit mobilnya di Tanah Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 2004, bukannya naik penjualan Renault kembali menyusut. Dari 209 unit, tahun 2004 Renault melepas 139 unit dari keseluruhan modelnya. Semakin ke sini merek asal Prancis itu penjualannya tak kunjung moncer. Mobil-mobil Renault belum berhasil meluluhkan hati masyarakat Indonesia untuk membelinya.
Tiga tahun berturut-turut (2005-2009) Renault masing-masing menjual 49 unit, 19 unit, 8 unit. 4 unit, dan 0 unit. Kemudian tahun 2013, Renault mulai menujukkan titik cerah. Tahun 2012 tampak berpuasa berjualan, 2013 Renault menjual 37 unit mobilnya. Sejak saat itu penjualan Renault mulai mengalami perbaikan.
Hingga akhirnya pada 2017, Renault mencatatkan rekor. Penjualannya tembus 511 unit. Terbanyak dalam sejarah Renault hadir di Indonesia.
Kebanyakan, para produsen yang tak sanggup mempertahankan angka penjualan memilih untuk hengkang dari Indonesia. Tapi tidak dengan Renault. Walaupun penjualan tak cemerlang, Renault memilih untuk bertahan di Indonesia.
Renault pun kini berpindah tangan, tak lagi berada dipegang Indomobil Group melainkan Maxindo Nusantara Group. Kepindahan ini diharapkan bisa kembali menggairahkan jualan Renault di Indonesia. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?
Difatwa Haram, Truk Pembawa Sound Horeg Masuk Kategori ODOL?