Produsen mobil mewah Mercedes-Benz berjanji untuk mengurangi kendaraan yang diimpor secara utuh ke Indonesia.
"Impor akan kami kurangi, tapi saya tidak bisa katakan seberapa banyak.. Tapi yang bisa kami katakan kami mendukung kebijakan pemerintah untuk CKD (Completely Knock Down)," ujar President & CEO PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia Roelof Lamberts, di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu ini menjadi tantangan para industri otomotif, terlebih pabrikan Eropa yang kebanyakan masih memilih untuk mendatangkan kendaraan secara utuh atau Completely Build Up (CBU) ke Indonesia.
"Pembatasan impor apakah berpengaruh terhadap penjualan? Pada dasarnya kami memiliki dan mengerti apa yang diinginkan pemerintah untuk menambah lokal produk," kata Roelof.
"Dan kami sudah mempersiapkan produk CKD dan memilah model apa untuk CBU, dan kami akan masih melakukannya itu," katanya.
Baca juga: Mercy Mau Rakit SUV di Indonesia |
Mercedes-Benz selama ini merakit mobil-mobilnya di pabrik Mercedes- Benz Wanaherang Bogor. Pabrik ini mampu merakit enam jenis mobil penumpang yakni Sedan C-Class, E-Class, S-Class serta SUV GLC, GLE dan GLS. Selain itu pabrik juga memproduksi tiga sasis bus, perakitan truk Axor dimulai pada tahun 2017.
Pabrik Mercedes-Benz Wanaherang didirikan pada tahun 1978 di area seluas 410.000 meter persegi. Didukung lebih dari 475 pegawai, pabrik Mercedes-Benz di
Wanaherang merupakan salah satu perusahaan otomotif terbesar di kawasan tersebut.
Simak juga video 'Si Kecil Sporty, SUV Mercy':
(lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah