Disebutkan Executive General manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto, pertimbangan utama orang Indonesia membeli mobil adalah eksteriornya.
"Sekarang agak aneh kalau dulu customer lebih lihat aftersalesnya atau lebih ke arah performance dan spek. Kalau sekarang lihat luarnya dulu ada perubahan nggak, kalau nggak ada, dia nggak mau beli," sebut Soerjo akhir pekan lalu dalam kesempatan video conference di Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pabrikan yang serius berkecimpung di Tanah Air pun tidak hanya sekadar membangun pabrik dan berjualan saja, melainkan juga mengembangkan layanan purna jual.
"Eksterior itu jadi tren, customer banyak yang ingin lihat tampilannya berubah, aftersales faktor kedua. Tapi yang namanya desain orang gampang bosan, desain sifatnya shorter itu yang menyebabkan beberapa model kalau nggak punya kemampuan mengubah model lambat laun akan turun," jelas Soerjo.
Menurut Soerjo, fenomena tampilan eksterior menjadi pertimbangan orang RI sebelum membeli mobil sudah terjadi sejak 2016.
"Kalau lihat 2016 jualan Innova dan Fortuner langsung naik. Customer-customer itu pengin punya model baru kekhususannya ada di model yang medium up, kalau yang di low segmen dia punya uang tapi mobil yang worthed kalau nggak dia taruh duitnya di bantal," ucapnya.
Soal wajah baru mobil bisa meningkatkan penjualan sudah dialami oleh Terios.
"Jadi eksterior desain ini memang menentukan sekali, karena berdasarkan survei, motif beli utama dari costumer kalau memilih mobil itu paling besar eksterior dulu, rupanya disukai, segmennya juga berkembang dan penjualannya naik hingga 2 kali lipat," kata Marketing & Costumer Relation Divisi Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso . (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?