Mobil Listrik Perlu Ban Khusus

Mobil Listrik Perlu Ban Khusus

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 11 Jan 2019 12:20 WIB
Ilustrasi ban. Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Kehadiran mobil listrik akan mendorong industri otomotif lainnya seperti ban untuk menyesuaikan teknologi. Hal ini dikarenakan sistem penggerak pada kendaraan listrik memiliki cara kerja yang berbeda dengan kendaraan konvensional.

Beberapa negara yang populasi mobil listriknya sudah banyak, mulai menyediakan pilihan ban khusus mobil listrik. Salah satu negara yang sudah menyediakan ban mobil listrik adalah Korea Selatan.

Produsen ban, Hankook yang berasal dari Korea Selatan mengakui akan ketersediaan produk tersebut di negara asalnya. "Kalau di Korea kan sudah diproduksi ban untuk mobil listrik. Kami dari Indonesia akan mengkaji lebih lanjut bagaimana perkembangan kendaraan listrik di Indonesia, tetapi memang di Korea sudah ada," ujar Marketing Strategy Team Asia Pacific Africa Middle (APAM) Division PT Hankook Tire Indonesia, Theonanta Pardede usai memperkenalkan 5 produk baru mereka untuk tahun 2019 di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (10/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Di Indonesia sendiri belum ada kepastian kapan ban untuk mobil listrik akan disediakan. Hal ini dikarenakan pemerintah, produsen, dan distributor masih melakukan kajian mengenai penggunaan mobil listrik di dalam negeri. "Di Indonesia kan setahu saya (mobil listrik) masih dikaji," tambah Theo.

Theo menambahkan rancangan ban mobil listrik akan berbeda dengan ban konvensional terutama pada compoundnya. Selain itu akan ada penyesuaian teknologi agar mampu bersinergi dengan kebutuhan mobil listrik.



"Pastinya kalau ban listrik akan memiliki compound berbeda untuk lebih gampang bergulir. Pastinya akan ada struktur yang disesuaikan dan teknologi lainnya," ungkap Theo.

Untuk bahan baku pembuatan pun akan berbeda dengan yang digunakan pada ban konvensional. Namun Hankook belum memberikan informasi lebih dalam terkait produksi dan distribusi ban ini di pasar Indonesia.

"Bahan bakunya mungkin berbeda, tetapi memang belum ditargetkan untuk pasar Asia Pasifik. Jadi kami masih belum bisa informasikan," tutup Theo. (rip/rgr)

Hide Ads