Mobil Mewah yang Ramah untuk Difabel

Jaguar Land Rover Kembangkan Mobil untuk Difabel. Foto: Dok. Jaguar Land Rover

London - Jaguar Land Rover tengah mengembangkan mobil dengan teknologi yang ramah bagi penyandang disabilitas. Kemudahan yang dimaksud adalah pintu mobil yang dapat terbuka secara otomatis saat pengemudi mendekati atau dapat dioperasikan oleh kontrol gerakan.

Prototipe tersebut tengah diuji coba pada mobil Range Rover Sport. Dijelaskan Jaguar Land Rover, bahwa mereka akan menggunakan sensor gerak dan teknologi masuk tanpa kunci (keyless).

Sistem tersebut nantinya dapat mendeteksi pengemudi saat mereka berjalan menuju kendaraan, secara otomatis pintu akan terbuka seperti layanan valet tak terlihat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu masuk, pengendara dapat menutup pintu dengan tombol overhead (tanpa perlu menarik pintu tertutup), atau melalui layar khusus dalam sistem infotainment yang juga menunjukkan status setiap pintu. Sistem juga dapat diprogram untuk menutup dan mengunci pintu saat penumpang meninggalkan mobil.

Insinyur riset Jaguar Land Rover mengembangkan sistem ini di rig laboratorium selama enam bulan sebelum mengujinya di Range Rover Sport.

"Pintu mobilitas adalah bagian teknologi menarik yang menawarkan nilai dunia nyata kepada pelanggan kami. Ada juga sesuatu yang sangat ramah tentang pintu yang membuka pendekatan Anda - sesuatu yang kami pikir akan sangat dihargai karena kami menjadi lebih akrab dengan mobilitas bersama," ujar Deep Learning Technical Research Manager at Jaguar Land Rover Xu Zhou.

Untuk menguji coba sistem, Jaguar Land Rover bekerja sama dengan atlet pemenang medali emas Invictus, Mark Ormrod, mantan anggota Royal Marine dan tiga orang pertama yang diamputasi dari Inggris saat konflik di Afghanistan.

"Teknologi inovatif ini akan bermanfaat bagi saya dan memiliki kekuatan nyata untuk mengubah kehidupan bagi mereka yang menghadapi masalah masuk dan keluar dari mobil," kata Ormrod.

"Membuka dan menutup pintu mobil mungkin tampak seperti tugas yang tidak penting bagi banyak orang, tetapi kadang-kadang itu adalah hambatan kecil sehari-hari yang orang-orang anggap remeh yang paling membuat frustrasi bagi mereka yang hidup dengan cacat." sambungnya.