Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan saat berkunjung ke kantor Transmedia, Jakarta, Jumat (21/12/2018) sore. Katanya, jumlah investasi yang digelontorkan Hyundai yakni US$ 880 juta (sekitar Rp 12 triliun) telah termasuk dalam perakitan mobil listrik.
Baca juga: Hyundai Siap-siap Bangun Pabrik di Indonesia |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto tentang rencana produksi kendaraan listrik Hyundai di Indonesia, sebagaimana dilansir dari Reuters.
Bila melihat persaingan kendaraan roda empat di Indonesia, 'loncat' ke kendaraan listrik merupakan salah satu langkah strategis. "Akan sulit bila (berfokus) ke kendaraan konvensional. Merek Jepang sudah kuat (sekitar 94 persen kontribusinya-Red)," ujar Luhut.
Pabrik Hyundai di Indonesia nantinya memiliki kapasitas sekitar 250.00 unit termasuk untuk mobil listrik. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki cadangan bijih nikel laterit (komponen penting untuk baterai lithium-ion) yang banyak. (ruk/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini