Melalui rapat dadakan yang diadakan Renault, posisi Ghosn sebagai CEO masih dipertahankan sebagai orang tertinggi mereka. Meski demikian, Renault yakin Bollore akan memimpin perusahaan dengan kekuatan yang sama seperti Ghosn.
Baca juga: Carlos Ghosn Ditahan 10 Hari |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire mengatakan Ghosn tidak lagi dalam posisi untuk memimpin produsen mobil yang 15 persen sahamnya dimiliki oleh Negara Prancis. Dia juga mengatakan kemitraan Renault dengan Nissan tetap berlanjut untuk kepentingan Prancis dan Jepang dan kedua perusahaan.
Berbeda dengan Le Maire, Chief Executive Mitsubishi Motors, Osamu Masuko mengungkapkan aliansi akan sulit dikelola tanpa kehadiran Ghosn.
Ghosn ditangkap di Jepang pada hari Senin setelah tuduhan pelanggaran keuangan. Selain memimpin Renault, pria yang sudah mendekati masa pensiun ini juga merupakan pemimpin aliansi Rrenault, Nissan, dan Mitsubishi.
Jaksa Jepang mengatakan Ghosn ditangkap karena memanipulasi laporan pendapatannya kepada pemerintah Jepang. Selama 5 tahun Ghosn sejak tahun 2010 Ghosn memanipulasi pendapatannya sebesar $ 44,4 Juta.
"Pada tahap ini, dewan tidak dapat mengomentari bukti yang tampaknya dikumpulkan terhadap Tuan Ghosn oleh Nissan dan otoritas peradilan Jepang," diungkapkan Renault pada Selasa malam.
Sementara itu, Financial Times melaporkan, Ghosn merencanakan untuk merger antara Renault dan Nissan. Dari laporan itu juga dikabarkan Nissan menolak untuk menyetujui kesepatan tersebut.
Tonton juga 'Menkeu Prancis: Ghosn Tak Mampu Lagi Memimpin Renault':
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?