Di sana, alat yang berfungsi sama seperti black box disebut event data recorders (EDR). EDR ini melacak segala sesuatu ketika mobil terlibat kecelakaan.
Baca juga: Tak Cuma Pesawat, Mobil Juga Punya Blackbox |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti banyak mobil terbaru, mobil dinasnya dilengkapi dengan perangkat seperti kotak hitam yang menangkap data seperti kecepatan, posisi gas, dan rem.
Murray mengklaim tidak mengemudi dengan kecepatan tinggi dan mengenakan sabuk pengaman. Tapi fakta lain terungkap setelah kotak hitam di mobil diselidiki.
Polisi Negara Bagian Massachusetts mengungkapkan fakta bahwa Murray mengemudi dengan kecepatan 100 mil per jam (160 km/jam) tanpa mengenakan sabuk pengaman. Fakta itu terungkap setelah menyelidiki data pada blackbox atau EDR di mobil.
Polisi setempat menyebutkan, akselerasi mobil pada awalnya stabil. Namun, saat terjadi kecelakaan kecepatan malah bertambah.
Murray mengatakan bertanggung jawab atas kecelakaan itu. Menurutnya, mobil ngegas dengan sangat cepat tanpa pengereman di detik-detik sebelum kecelakaan.
Penyelidikan menunjukkan Murray mengemudi di kecepatan 75 mil per jam sebelum kecelakaan. Tapi, kakinya justru menginjak gas lebih dalam sehingga kecepatannya meningkat hingga 108 mil per jam sehingga menghantam batu dan terbalik dua kali.
Beruntung Murray keluar dari kecelakaan tanpa cedera. Padahal, mobilnya hancur akibat kecelakaan.
Tonton juga 'Melacak Badan Lion Air, Basarnas Pakai Multibeam Echosounder':
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Dicari! 3 detikers Yang Mau Diajak Keliling Naik Helikopter!
Pelajaran dari Kasus Denza Sengaja Mundur Tabrakkan Mobil di Belakang
Spesifikasi Mobil Rp 5,1 Miliar di Garasi AHY