Dilema Mazda Saat Menaikkan Harga Mobilnya di Indonesia

Dilema Mazda Saat Menaikkan Harga Mobilnya di Indonesia

M Luthfi Andika - detikOto
Senin, 22 Okt 2018 16:17 WIB
Logo Mazda Foto: Ari Saputra
Jakarta - Menguatnya dolar, yang ikut berdampak pada mata uang Yen, menjadi perhatian khusus bagi beberapa pabrikan otomotif di Indonesia. Sebut saja seperti Mazda yang sudah mulai merasakan dampak kenaikan Yen.


Seperti yang disampaikan Direktur Sales, Marketing & PR, PT Eurokars Motor Indonesia, Ricky Thio, di Jakarta. Ricky menjelaskan Mazda masih bingung untuk bisa menaikan harga jual Mazda di Indonesia atau tidak. Karena jika salah mengambil langkah akan mempengaruhi penjualan Mazda di Indonesia.

"Strategi tahun ini? Ya empot-empotan (terasa berat-Red), kaya dolar saja naik berapa? Anggap naik 10 persen, tapi kita tidak bisa menaikan harga 10 persen. Kalau kita naikkan harga tidak ada yang beli mobil," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Jika kita mau menaikan harga kita juga melihat situasi yang ada, tapi kita menaikan harga secara perlahan. Kita melihat market dan secara keseluruhan tidak hanya dolar atau yen. Seperti timbangan saja, kalau menaikan kecepatan demand akan turun, kalau tidak dinaikan kita rugi, makanya kita menaikan secara perlahan-lahan," kata Ricky.



Ricky juga menjelaskan, jika memang Mazda harus menaikan harga maka akan memberikan perubahan yang berarti di setiap mobilnya.

"Makanya kalau lihat CX-9 tahun lalu itu harganya Rp 798 juta, sekarang Rp 818 juta, tapi ada peningkatan fitur. Dan perubahan harga ini ya sedikit kita ikuti terhadap perubahan yen," ujarnya. (lth/dry)

Hide Ads