Dilaporkan The Business Times, China Merchants Shekou Industrial Zone Holding Co berharap semua unit apartemen mewah yang dibangunnya terisi atau terjual. Tapi nyatanya, dalam beberapa bulan belakangan banderolan US$ 621,000 atau Rp 9,2 miliar per unit sangat di luar jangkauan. Apartemen hanya laku 25 unit dari 350 yang tersedia.
Baca juga: BMW, Yaris, Fortuner Rp 50 Juta Mau? |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa tersebut dinilai wajar terjadi di China. Sebab kredit semakin ketat, orang-orang kurang bersedia menaruh investasi besar, keuangan melambat, sampai populasi yang makin tinggi (1,6 miliar warga). Memang, ada yang menginginkan rumah untuk tinggal tapi masih rendah keinginan warganya untuk menempati tempat tinggal mewah.
Permintaan terhadap mobil juga melambat. Dengan 28,8 juta kendaraan terjual (pada tahun 2017), China masih menjadi pasar mobil nomor satu di dunia. Tapi angka itu hanya mewakili pertumbuhan 3 persen dari tahun 2016, dan menandai bahwa tingkat pertumbuhan kepemilikan cenderung lambat. (ruk/rgr)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat