Mobil-mobil Keluarga Ikonik yang Disuntik Mati 2018

Mobil-mobil Keluarga Ikonik yang Disuntik Mati 2018

Ruly Kurniawan - detikOto
Selasa, 21 Agu 2018 13:23 WIB
Mobil-mobil Keluarga Ikonik yang Disuntik Mati 2018
Toyota Etios Foto: dok. indianautosblog
Jakarta - Setiap mobil tidak selalu gemilang ketika diperkenalkan ke beberapa negara berbeda. Terbentur kultur hingga tren, tak jarang mobil-mobil ikonik malah berhenti untuk di produksi. Termasuk mobil keluarga atau Multiple Purpose Vehicle (MPV) yang masih menjadi mayoritas di Indonesia.

Sepanjang 2018 ini tercatat sudah ada beberapa mobil keluarga yang dipensiunkan dini karena penjualannya tidak gemilang. Beberapa mobil diantaranya berada di Indonesia.

1. Nissan Evalia

Nissan EvaliaFoto: dok detikOto
Pada daftar pertama ada salah satu mobil boxy asal Jepang yang menunggu keputusan untuk disuntik mati, Nissan Evalia. Langkah yang diambil oleh PT Nissan Motor Indonesia (NMI) untuk tidak menjual Evalia di Indonesia lagi menyusul keputusan PT Honda Prospect Motor (HPM) yang menyetop produksi Honda Freed di 2015 lalu.

Berdasarkan kabar terakhir, pihak NMI masih menanti keputusan resmi penghentian penjualan Evalia. "Evalia sebenarnya pada saat ini masih dalam pembahasan, tapi kalau dilihat dari level penjualannya sudah sangat turun. Tapi apakah itu lanjut atau tidak (discontinue-red) masih dibicarakan," kata Vice President Director of Marketing and Sales PT Nissan Motor Indonesia Davy J Tuilan kepada wartawan di Serpong, Tangerang, Selasa (13/3/2018).

Menelisik data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mobil keluarga serbaguna dengan pintu geser dan kabin yang lapang itu mengalam penurunan popularitas. Pada 2014 kemarin, NMI mampu menjual 2.945 unit Nissan Evalia.

Penurunan di tahun-tahun berikutnya mulai lah terasa. 2015 kemarin, Evalia hanya dibeli sebanyak 660 unit saja, sedangkan di 2016 menjadi 578 unit. Masuk 2017, penurunannya sangat mengejutkan, yakni hanya 17 unit Nissan Evalia yang dikirimkan NMI. Sementara di Januari 2018 pasokannya masih kosong.

2. Toyota Etios

Ilustrasi Etios di India Foto: dok. indianautosblog
Masih di Indonesia, kali ini kabar pensiun dini mobil keluarga ikonik datang dari pemimpin pasar roda empat Tanah Air PT Toyota-Astra Motor (TAM). Keputusan pabrikan jepang itu menyuntik mati Etios pada awal tahun 2018 sejalan dengan buruknya penjualan mobil tersebut.

"Kami sebagai TAM tidak menerima suplai dari TMMIN sejak November 2017. Lalu TMMIN tidak produksi Etios dari Oktober 2017," kata Executive General manager Toyota Astra Motor (TAM) Franciscus Soerjopranoto diberitakan CNNIndonesia.com, Selasa (30/1/2018).

Dijelaskan juga bahwa PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) terakhir membuat Etios pada akhir tahun 2017. Tapi bila ada konsumen yang meminta Toyota Etios, pihaknya akan membuat khusus.

"Sisa barang saat ini di dealer 30 unit. Kami masih jualan stok yang ada, akhir Januari habis," jelas Soerjo.

Dalam data wholesales (penjualan dari pabrik ke dealer) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan Etios terpantau anjlok selama 2017. Padahal, penjualan city car sendiri terlihat membaik ketimbang 2016.

Selama 2017, penjualan Etios hanya berada diangka 665 unit. Itu turun drastis dari jumlah pada 2016 sebesar 3.444 unit. Sementara penjualan citycar meningkat dari 2016-2017, dari 22.434 unit menjadi 32.047 unit.

Namun di Afrika Selatan, mobil yang disebut kendaraan keluarga kekinian ini masih tersedia dengan versi terbatas.

3. Nissan Juke

Nissan Juke Spesial Edition Foto: Carscoops
Penjualan tidak gemilang ditoreh oleh mobil gempal khas dari Jepang, Nissan Juke. Bahkan bukan beberapa negara saja yang merasakannya melainkan secara global.

Sehingga pada bulan ini (Agustus) Nissan Amerika Serikat memutuskan untuk memensiunkan dini Nissan Juke. Keputusan ini bukan kali pertama bagi mobil crossover berjiwa kendaraan keluarga dari Nissan tersebut. Di Kanada, Juke sudah tidak disediakan mulai akhir 2017 (Oktober-November).

Melansir Automotive News, keberadaan Nissan Juke sudah tidak ada lagi di website resmi Nissan AS. Bahkan Juke sudah berhenti diproduksi dan hanya dijual menghabiskan stok diler.

Sepanjang 2017, Nissan hanya mampu menjual Juke sebanyak 10.157 unit. Angka tersebut bila dibandingkan tahun sebelumnya turun 48 persen.

Di Indonesia sendiri, Nissan Juke masih bisa bernafas setelah mendapat gempuran berbagai mobil model baru. Hanya mengandalkan penyegaran di sisi interior dan sedikit eksterior, PT NMI mengklaim masih ada yang loyal terhadap Juke.

4. SUV Mitsubishi Pajero

Foto: Pool (drivespark)
Mitsubishi dikabarkan akan menghentikan salah satu mobil andalan mereka, Pajero. Hal ini dilakukan karena angka penjualannya kurang memuaskan.

Tapi, hal tersebut hanya berlaku di pasar Eropa saja. Sebagai bentuk perpisahan, mereka meluncurkan Mitsubishi Pajero Final Edition yang hanya diproduksi secara terbatas yakni 1.000 unit.

Melansir drivespark, Mitsubishi menawarkan dua varian Pajero edisi terakhir tersebut yakni 3-pintu (300 unit) dan 5-pintu (700 unit).

Secara keseluruhan, keduanya memiliki tampilan berbeda. Mitsubishi Pajero Final Edition 3-pintu didesain lebih machi menggunakan stainless steel front bar dan alumunium front skid plate. Sedangkan model 5-pintu tampil lebih elegan dan lebih cocok sebagai SUV urban.

Berbicara dapur pacunya, mereka sama-sama mengusung mesin 3.200 cc DI-D Diesel dengan tenaga 187,4 hp dan torsi 441 Nm. Dapur pacu tersebut dikawinkan dengan transmisi otomatis 5-percepatan dan sistem penggerak 4WD-II Permanent 4WD System.

Mobil ditawarkan seharga 40.990 Euro atau sekitar Rp 700 jutaan dan 52.990 Euro atau Rp 900 jutaan untuk varian 5-pintunya.

5. Toyota Verso

Foto: Toyota
Daftar terakhir datang dari Eropa yang menghentikan penjualan mobil keluarga ikonik milik Toyota, Toyota Verso.

Faktor yang menyebabkan disuntik matinya Toyota Verso sendri adalah perpindahan selera masyarkat dari MPV ke sport utility vehicle (SUV). Berdasarkan catatan resmi Toyota hanya ada 821 unit mobil MPV ini yang mereka jual selama semester I tahun 2018. Penurunan tajam atas Toyota Verso sebenarnya sudah terasa pada tahun 2017 dimana turun sampai 46 persen dibanding tahun sebelumnya.

Selain soal tren SUV, Toyota memilih mengorbankan Verso ketimbang Prius+ yang sebenarnya juga hanya mencatatkan penjualan 484 unit pada semester I 2018. Tapi karena disebut memiliki peminatnya sendiri, Toyota Prius+ terus dikembangkan sampai mendapat powertrain hybrid sedangkan Verso hanya dijual dengan pilihan mesin 1,6 liter bensin, 1,6 liter Diesel, dan 1,8 liter bensin.

Toyota Verso sendiri sebenarnya merupakan produk Toyota pertama yang dikembangkan khusus untuk pasar Eropa tahun 2009 lalu. Bahkan pada tahun 2010 mobil ini sempat mendapat gelar MPV paling aman setelah mendapat lima bintang dari uji tabrak, EURO NCAP.

Disuntik matinya Toyota Verso menambah panjang daftar MPV yang berhenti diproduksi tahun ini, setelah sebelumnya Opel Zafira yang sempat menjadi model populer di Eropa juga mengalami nasib serupa.

Halaman 2 dari 6
(ruk/lth)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads