Sebenarnya pemerintah maupun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tidak membuat aturan khusus kalau-kalau ada produsen yang tidak menjual produknya dengan syarat standar bahan bakar Euro4.
Baca juga: Euro4 Bisa Dongkrak Pasar Mobil Bekas |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketentuannya nggak ada yang beli. Dihukum dia nggak bakal laku (produknya)," ujarnya beberapa waktu lalu.
Bukan cuma rugi di pasar domestik, bagi produsen mobil yang tidak menjual produknya dengan standar bahan bakar Euro4 juga akan rugi dalam segi ekspor. "Tadi kan sudah dibilang Australia nggak mau terima lagi. Jadi orang itu sudah standar sekian kita masih rendah nggak mau dia," tutur Dasrul.
Menurutnya, semua produsen mobil di Indonesia sudah harus siap dengan keputusan tersebut. Karena memang sudah jauh-jauh hari keputusan ini sudah diinformasikan.
"Kan harusnya mobil yang dijual ini Euro4 kan September ini dia jatuh tempo, kan nggak bisa bikin mobil langsung September selesai kan, perencanaannya dari awal itu," paparnya.
Infografis Euro4 Foto: Andhika Akbarayansyah |
(khi/ddn)












































Infografis Euro4 Foto: Andhika Akbarayansyah
Komentar Terbanyak
Inikah Calon Mobil Nasional Indonesia yang Disebut Prabowo Bakal Ada Tiga Tahun Lagi?
Curhat Prabowo Sudah Lama Nggak Nikmati Alphard, Tiap Hari Naik Maung
Kakorlantas: Bayar Pajak Kendaraan Semudah Beli Pulsa