Saham Proton Dijual, Malaysia Berencana Buat Mobil Nasional Baru

Saham Proton Dijual, Malaysia Berencana Buat Mobil Nasional Baru

Ruly Kurniawan - detikOto
Selasa, 12 Jun 2018 14:36 WIB
Mahathir Mohamad Nyetir Mobil. Foto: Twitter/ Firdaus Abdullah
Kuala Lumpur - Setelah menjual saham perusahaan Proton ke China pada Juni 2017 lalu sebanyak 49,9 persen, Malaysia mengaku sudah kehilangan salah satu harta pentingnya. Oleh sebab itu, pemerintah Malaysia sedang berupaya untuk membuat mobil dalam negeri lagi. Hal tersebut dipaparkan oleh Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad beberapa waktu lalu.

Diberitakan Paultan, Mahathir menanggapi kemungkinan Malaysia akan membeli kembali saham perusahaan otomotif dalam negerinya. Katanya, kemungkinan tersebut sangatlah kecil mengingat sebenarnya Malaysia masih memiliki 51 persen (sebenarnya 50.1 persen) kepemilikan di Proton.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya Malaysia masih memiliki kepemilikan saham yang besar di Proton, 51 persen. Saya tidak tahu bagaimana perjanjiannya kepada China kemarin (apakah bisa dibeli kembali atau tidak), yang pasti pasar Proton bisa berkembang sampai ke China," katanya berdasarkan laporan tersebut.

"Namun perusahaan percaya bahwa Malaysia bisa memproduksi mobil sendiri lagi dan kini khusus setir kanan. Nantinya akan menyasar pasar mobil yang memang menggunakan setir kanan juga. Jadi tidak akan bisa mobil yang akan lahir nanti ini ke China. Itulah batasannya. Kami harap, bisa memproduksi produk baru yang sudah standar emisi Euro 5 atau Euro 6 sehingga bisa memperbesar pasar meskipun tidak bisa masuk ke China," lanjut Mahathir.

Dapat disimpulkan bahwa sekarang pemerintah Malaysia sedang berupaya untuk bisa membuat mobil nasional lagi. Namun, mobil tersebut tidak bisa masuk ke pasar China (karena sudah ada Proton) sehingga mereka mengkhususkan produk empat roda terbarunya nanti hanya dibuat dengan setir kanan.



"Ya nanti seperti pertama kali kita buat mobil nasional saja, dimulai dari hanya 18 persen konten lokal dan bekerja sama dengan Mitsubishi Motors. Perlahan kita bisa membuat seluruh proses pembuatan mobil sendiri sampai desain, memproses bahan baku, sampai diuji sendiri," ucap Mahathir.

"Sekarang, teknologi sudah modern dan mobil banyak yang sudah memakai sensor. Kita akan melirik hal tersebut juga sehingga produk kita nanti bukan hanya untuk Malaysia melainkan seluruh pasar di dunia yang bersetir kanan," tutupnya dengan optimis akan mobil baru dari Malaysia tersebut. (ruk/rgr)

Hide Ads