Di Amerika, misalnya, rata-rata kredit untuk mobil baru mencapai US Dolar 31.455 atau setara dengan Rp 437 jutaan. Meningkatnya angka kredit itu membuat warga AS mencari alternatif transportasi dengan harga lebih terjangkau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taksi online memang makin populer terutama di kota-kota besar. Dalam sebuah studi dilansir Carscoops, Sabtu (9/6/2018), menyatakan taksi online ini memiliki harga lebih terjangkau setidaknya di lima kota besar AS.
Kota New York merupakan kota termahal untuk seseorang membeli mobil. Rata-rata warga New York harus menyishikan US Dolar 218 yang kalau dirupiahkan sebesar Rp 3 jutaan per minggu untuk mengcover biaya BBM, servis, dan lainnya. Sementara kalau Otolovers tinggal di sana dan naik taksi online maka biaya lebih murah sekitar US Dolar 142 atau Rp 197 jutaan.
Hal serupa juga terjadi di kota Chicago, Los Angeles, dan Washington DC. Naik taksi online di sana hitungannya lebih murah daripada memiliki mobil sendiri. Belum lagi ditambah biaya parkir di sana yang cukup melambung tarifnya.
Nah kalau menurut Otolovers, kalau di Indonesia lebih murah naik taksi online atau punya mobil sendiri? (dry/rgr)












































Komentar Terbanyak
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta
Apakah Pertalite Mengandung Etanol?