Seperti para konsumen Ferrari yang suka tukar tambah mobilnya setelah dua sampai dua setengah tahun memiliki mobil dari produsen berlambang kuda jingkrak tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sistem tukar tambah tersebut hanya berlaku untuk sesama mobil Ferrari. Artinya, konsumen tidak bisa menukar mobilnya kalau bukan mobil dari produsen asal Italia itu.
"Trade-in kita lakukan dari dulu. Iya, tukar Ferrari lama dengan yang baru, Ferrari dengan Ferrari tidak terima mobil premium lain," kata Arie.
Selain itu, lebih lanjut Arie menjelaskan, program tukar tambah yang ada dipegang oleh divisi mobil bekas Ferrari ini juga menjadi pemacu penjualan Ferrari. Namun memang masih lebih banyak yang beli baru.
"Mayoritas masih beli baru. Trade in mungkin 30 persen," lanjutnya.
(khi/ddn)
Komentar Terbanyak
Gara-gara Mobil Listrik, 60 Persen SPBU Sampai Tutup
Ojol Demo Lagi, Perlu Ada Aplikasi Milik Negara biar Driver Sejahtera?
Ojol 'Kepung' Istana-Gedung DPR Besok, Ini 7 Tuntutannya