Ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan ketika mobil emisi rendah tersebut sudah mendekati kehadirannya. Yang paling penting yakni rantai pemasok komponennya. Karena mobil tidak akan ada artinya jika rantai pemasoknya tidak lancar.
"Paling penting komponennya, supply chain-nya," ujar Director Administration, Corporate & External Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azzam kepada wartawan di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu yang juga tidak boleh dilupakan tenaga penjual atau salesman mobil emisi rendah itu sendiri. Karena kata Bob, menjual mobil konvensional dengan mobil listrik akan berbeda cara menjualnya. "Karena kan butuh persiapan, industrinya, otomotif kan gede banget, ada sekitar 1 juta pekerja lebih yang terlibat," katanya.
Yang terakhir lanjut Bob menjelaskan layanan purnajual juga harus dipersiapkan dengan matang. Diketahui bersama, banyak produsen yang bermasalah dengan kurangnya layanan purnajualnya, bahkan sampai membuat mereka hengkang dari pasar mobil Indonesia. "Mereka juga harus siap supaya benefit itu dinikmati oleh kita semua," lanjut Bob. (khi/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar