Kepada detikOto, penggagas sekaligus pemilik Kedai Built Up Helmie Sarosa memaparkan memang mobil built up (kendaraan yang bukan dirakit dan dijual ke Indonesia) bukan konsumsi Indonesia. Kendaraan tersebut pada awalnya diperuntukkan oleh para duta besar yang dinas ke tanah air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ngambilnya, dahulu sebelum bayar pajak (mobil tersebut) kita urus ke bea cukai untuk dapat suatu formulir. Setelah itu baru deh menunggu beberapa lama, kemudian mobil datang," singkat Helmie.
Oleh karena itu, mobil klasik seperti itu hanya ada beberapa saja di Indonesia dan mendapatkan harga jual yang mahal. Selain itu tentu saja, produsen terkait tidak akan merakitnya lagi.
"Yang jelasnya, mobil itu tidak banyak di Indonesia. Itulah kebanggaannya (mengoleksi mobil built up)," tutup Helmie. (ruk/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah