Vice President Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'Tania mengatakan, BMW memang sengaja memperkenalkan mobil 7 penumpang. Karena ingin memperlengkap line up penjualan BMW, termasuk di Indonesia.
Baca juga: Beda Konsumen Sedan Bisnis BMW |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu apakah BMW Seri 2 ini ikut laris di pasaran ya? Jodie mengakui penjualan BMW Seri 2 memang terbilang tidak seseksi penjualan sedan di Indonesia. Namun hal ini bukan karena model ini tidak memiliki penggemar terlebih tidak laku. Melainkan karena mobil ini didatangkan langsung dari Jerman, jadi konsumen yang menginginkannya harus inden terlebih dahulu.
"Biasanya pada mobil Jepang yang tulang punggung 7-seater, kenapa BMW berbeda? Ini lebih ke DNA brand BMW, BMW merupakan buat ke mereka yang lebih menikmati sensasi di belakang kemudi, jadi didesain untuk pengendara," kata Jodie.
"DNA Sporty performa, irit bahan bakar, jadi bukan fokus ke 7-seater, tapi karena BMW berusaha memenuhi kebutuhan semua pelanggan. Kami tetap menghadirkan active tourer dan gran tourer. Karena segmennya kecil sekali, tapi bisa memenuhi kebutuhan pelanggan," tambahnya.
Baca juga: BMW Seri 5 Terbaru 2018 Naik Rp 20 Juta |
Buat konsumen yang menginginkan BMW Seri 2, konsumen harus inden hingga 6 bulan.
"Ini (BMW Seri 2-Red) masih ada segmennya, cuma memang tidak terlalu banyak. Jadi jangan lupa BMW punya mobil 7-seater. Karena ini CBU, kerannya tetap kita buka, kalau ada yang mau kami buka. Inden paling lama 6 bulan kurang lebih," tutup Jodie.
Baca juga: Mau Traveling dengan Caravan Mewah Ini? |
Komentar Terbanyak
Pajak Kendaraan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia, Masyarakat Dapat Apa?
Kesaksian Pemobil Lihat Ban Bocor Massal di Tol Cipularang
Gara-gara Mobil Listrik, 60 Persen SPBU Sampai Tutup