Ini bukan pertama kalinya Avanza tergeser dari posisi puncak. Pada September 2016, Avanza juga pernah disalip oleh Calya. Sebelum Xpander sudah banyak mobil yang berusaha menjegal Avanza dari jalanan Indonesia. Beberapa media malah menyebut mobil-mobil itu sebagai Avanza Killer.
Sebut saja seperti Honda Mobilio, Suzuki Ertiga sampai Chevrolet Spin. Nama terakhir malah akhirnya mati duluan menyusul penutupan pabriknya di Bekasi. Toyota sendiri tidak terlalu gusar, karena mereka menilai saat ini mobil sejuta umatnya masih populer. Menurut dia tidak ada istilah bunuh-membunuh di industri mobil, terutama segmen MPV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau mau bicara wholesales, Januari sampai Desember kemarin rata-rata per bulan itu 89 ribuan, sekarang kan market 90 ribuan berarti naik, Avanzanya sedikit turun nggak apa-apa," lanjut Soerjo sapaan akrabnya.
Menurut Soerjo, dengan naiknya pasar otomotif bukan tidak mungkin Mitsubishi masih bisa meningkatkan jualan Xpander. "Xpander masih berpotensi naik lagi begitu juga dengan yang lain seperti Avanza, Xenia, Ertiga. Kalau demand naik tinggal pilihan customer kemana. Dengan kata lain kontribusi Xpander positif bukan kanibalisme," ujarnya.
Komentar Terbanyak
Segini Beda Penjualan Toyota Alphard vs Denza D9, Beda Jauh
Jarak Tempuh Baterai Mobil Listrik: Kenyataan Tak Seindah Klaim
Polantas Kedapatan Pungli, Dicopot Hari Itu Juga