Mobil Bertransmisi CVT Terasa Ngeden, Ini Penyebabnya Menurut Nissan

Mobil Bertransmisi CVT Terasa Ngeden, Ini Penyebabnya Menurut Nissan

Ruly Kurniawan - detikOto
Jumat, 09 Mar 2018 19:22 WIB
Transmisi CVT (Foto: Datsun)
Karawang - Meski lebih smooth dikendarai, mobil dengan transmisi otomatis bersistem continuously variable transmission (CVT) sering dinilai ngeden saat dibejek ngebut.

Hal ini pun diakui Nissan yang rata-rata mobilnya sudah menggunakan CVT. Misalnya pada Datsun Cross yang baru diluncurkan. Namun Nissan punya alasan, mobil CVT lebih irit bensinnya.

"Internal data kita ada (soal efisiensi BBM mobil) tapi mungkin kalau disampaikan agak bingung karena metode pengetesannya rada berbeda. Saya belum bisa sampaikan," papar Manager RnD PT Nissan Motor Indonesia Anton Khristanto terkait komparasi bahan bakar Datsun Cross kepada wartawan di Karawang, Jawa Barat, Kamis (8/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau angka persennya (pengoperasian normal), sekali lagi mungkin belum bisa disampaikan. Tapi dari CVT itu sendiri sebenarnya kan teknologinya dia rasionya lebar dan mampu menyesuaikan di kondisi RPM yang paling efisien sesuai dengan pengoperasian pedal gas. Jadi, sebenarnya kalau dicoba high speed, high speed engine RPM-nya terjaga di posisi rendah. Inilah salah satu kelebihan CVT. Karena, ketika engine RPM nya rendah otomatis kan konsumsi bahan bakarnya jadi efisien juga," lanjutnya.

Maka, ketika kendaraan langsung dipacu dari keadaan berhenti, mobil bakal terasa rada ngeden. Karena mesin menahan RPM agar tetap di kondisi rendah.

"Iya, dia naik sebentar terus balik lagi ke rendah. Karena kan sistem CVT itu akan terus mengembang. Ketika di posisi high gear ratio itu RPM-nya akan balik lagi, turun. Dia menjaga agar tetap di posisi situ," papar Anton.

Maka, bagi Otolovers yang suka dengan kecepatan ada baiknya memacu kendaraan berteknologi CVT saat kendaraan masih bergerak. Tertahannya tenaga tidak cukup terasa dengan metode seperti itu. (ruk/ddn)

Hide Ads