"Musik itu entertaining, tapi di satu level musik itu bangkitin adrenalin yang bisa distraction. Nah membangkitkan adrenalin ketika mengemudi itu sebenarnya itu yang perlu kita jaga levelnya, sampai di titik yang jaga konsentrasi aja bukan yang pumping (memacu adrenalin)," jelas pebalap nasional yang juga sebagai duta safety driving, Rifat Sungkar kepada detikOto beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa itu bahaya karena sebetulnya selain adrenalin rush saat naikin volume, kita nggak bisa berinteraksi dengan orang luar. Kita nggak bisa peka mobil datangnya kapan, klakson datangnya kapan even lampu mobil nyala saking happy-nya dengerin musik kita cuma lihat doang," tutur Rifat.
"Kalau mengemudi kan kita harus aware sama semua interaksi yang terjadi sama jalanan itu. jadi sebetulnya di level reasonable it's okay," pungkasnya. (dry/rgr)












































Komentar Terbanyak
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta
Apakah Pertalite Mengandung Etanol?