Dilansir CNBC, dari penelitian itu satu dari 10 kecelakaan disebabkan karena pengemudi mengantuk.
"Mengemudi dalam kondisi ngantuk adalah masalah keselamatan lalu lintas yang lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Executive Director of the AAA Foundation, David Yang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penelitian itu lebih dari 3.500 atau 9,5 persen pengemudi yang kecelakaan karena ngantuk di Amerika Serikat antara Oktober 2010 dan Desember 2013 terlibat lebih dari 700 kecelakaan.
Selain itu, lebih dari 10 persen nyetir sambil ngantuk terlibat dalam kecelakaan yang merusak properti, pengembangan kantung udara (airbag), dan sopir yang kelelahan.
Bukan hanya pengemudi pria, wanita pun sama, hampir 70 persen kecelakaan karena mengantuk yang terdata terjadi di siang hari, dan lebih dari setengah kecelakaan itu melibatkan pengemudi berusia 16 hingga 24 tahun.
AAA berharap penelitian yang dilakukannya bisa menumbuhkan kesadaran bagi para pengemudi bahayanya berkendara dalam kondisi mengantuk. Bukan hanya saat perjalanan jauh tapi juga dekat.
"Kurang tidur dua sampai tiga jam risiko kecelakaannya bisa lebih dari empat kali lipat, sama dengan mengemudi saat mabuk," tambah director of traffic safety advocacy and research at AAA, Jake Nelson. (khi/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah