CEO Mclaren Jakarta, Irmawan Poedjoadi, Sabtu (27/1/2018) di Jakarta menjelaskan, hal ini tidak akan mencontret citra mobil sport tersebut. Karena menurut dirinya ini merupakan kesalahan dari pemilik mobil sport tersebut.
"Mencoret citra brand? Itu tidak, karena ini personal. Dari diri sendiri tidak (bukan salah brand mobil sport. Langkah baiknya kita terus menghimbau, dan kita terus mendukung program pemerintah (untuk membayar pajak-Red)," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai catatan, mengutip data yang dirilis Pemprov DKI Jakarta, jumlah kendaraan mewah pribadi penunggak pajak terbanyak berasal dari Jakarta Selatan sebanyak 228 mobil dengan tunggakan Rp 7,5 miliar. Kemudian Jakarta Barat 116 mobil dengan tunggakan Rp 6,1 miliar.
Jakarta Utara di urutan ketiga dengan tunggakan Rp 4,8 miliar dari 140 mobil mewah. Jakarta Pusat tunggakan Rp 4,4 miliar dari 117 kendaraan, dan Jakarta Timur Rp 3,3 miliar dari 93 kendaraan.
Untuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di DKI Jakarta, mengutip situs Badan Pajak dan Restribusi Daerah (BPRD) Jakarta, berlaku pajak progresif dengan tarif untuk kepemilikan kendaraan bermotor pertama sebesar 2%, kemudian kepemilikan kedua 2,5%, kepemilikan ketiga 3%, dan seterusnya. (lth/lth)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK